PSIS Semarang

Gegara Jadwal Padat Liga 1, Pemain Asing PSIS Tak Bisa Rayakan Natal Bareng Keluarga

Padatnya jadwal kompetisi BRI Liga 1 2024/2025 di Desember membuat sejumlah pemain asing dan pelatih PSIS Semarang tak bisa kembali ke negaranya.

TRIBUNBANYUMAS/PSIS
Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius dan sejumlah pemain asing tidak bisa pulang ke negara mereka dan berkumpul bersama keluarga saat Natal karena jadwal padat Liga 1. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Padatnya jadwal kompetisi BRI Liga 1 2024/2025 di Desember membuat sejumlah pemain asing dan pelatih PSIS Semarang tak bisa kembali ke negaranya berkumpul dan merayakan Natal bersama keluarga.

Pemain PSIS, Evandro Brandao menuturkan, merasakan hal yang berbeda dalam Natal kali ini sebab tidak bisa merayakannya bersama keluarga.

"Menjadi hal yang berbeda karena jauh dari keluarga," kata Evandro Brandao.

Baca juga: Gali Akumulasi, Dewangga Cedera, Pemain Pilar PSIS Absen saat Lawan Barito

Untuk libur Natal, tim PSIS hanya libur selama dua hari yaitu pada tanggal 24 dan 25, kemudian para pemain kembali berlatih untuk persiapan laga berikutnya menghadapi Barito Putera pada 29 Desember mendatang.

Hal senada juga diungkapkan pelatih PSIS, Gilbert Agius.

Gilbert Agius mengaku beruntung sebab meski tidak dapat merayakan natal di Malta bersama dengan keluarga, di Semarang ia bisa merayakan natal dengan mantan pemain PSIS, Julio Alcorse dan keluarganya.

Kebetulan, Julio Alcorse dan Gilbert Agius bisa berbahasa Italia.

Baca juga: PSIS Kemungkinan Tanpa Enam Pemain Inti saat Hadapi Barito Putera

Diakui Gilbert, natal kali ini cukup berbeda sebab baru pertama kali ia merasakan natal tanpa berkumpul dengan keluarganya.

Alhasil, ia hanya bisa mengucapkan selamat natal via telepon.

"Buat saya Natal kali ini sulit dan berbeda."

"Pertama kali dalam hidup saya tidak merayakannya dengan keluarga."

"Tapi untungnya di Semarang saya punya keluarga lain yaitu Julio Alcorse dan istrinya."

"Saya turut merayakan natal dengan mereka," ungkap Gilbert saat ditemui di Lapangan Wisesa Mranggen Demak, Jumat (27/12/2024).

"Dengan keluarga saya di Malta hanya bisa video call," imbuhnya.

Baca juga: PSIS Klarifikasi Soal Isu Kepindahan Dewangga ke Persija Jakarta

Ditambahkan Gilbert, perbedaan natal di Indonesia dan Malta cukup terasa sebab jika di Malta mayoritas penduduknya beragama Katolik.

Sehingga hampir semua orang merayakan natal.

"Sangat berbeda Natal di Malta dan di Indonesia."

"Di negara saya, atmosfer Natalnya lebih terasa karena di sana mayoritas Katolik."

Semua orang merayakan Natal."

"Tapi di sini saya juga ke gereja, saya mendapatkan teman di gereja."

"Setiap minggu saya ke gereja."

"Saya menjalankan kewajiban agama saya."

"Tidak ada kendala tentang agama saya di sini," katanya.

Untuk Natal kali ini, Gilbert berharap lebih banyak kedamaian di dunia di tengah berbagai keberagaman. (*)

Baca juga: Stok Striker PSIS Bakal Melimpah usai FIFA Cabut Sanksi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved