Pilwakot Tegal 2024
Sosok Wali Kota Tegal Ideal Menurut Budayawan Atmo Tan Sidik, Ora Merakyat Di-dombreng!
Atmo mengatakan, pemimpin ideal atau dibutuhkan warga Tegal adalah yang bisa bersifat Manjing Ajur Ajer atau menerapkan kepemimpinan situasional.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: mamdukh adi priyanto
TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Budayawan Atmo Tan Sidik mengungkapkan pemimpin atau Wali Kota Tegal ideal pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024.
Di Kota Tegal, ada tiga pasangan calon yang sudah mendaftar untuk Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Tegal.
Mereka yakni Edy Suripno-Satori, Faruq-Ashim, dan Dedy Yon-Iin.
Baca juga: 3 Paslon di Pilkada Kota Tegal 2024, Petahana Gandeng Ketua Fatayat NU Jateng
Atmo Tan Sidik mengungkapkan, sosok ideal pemimpin yang dibutuhkan oleh masyarakat Kota Tegal.
Atmo mengatakan, pemimpin ideal atau dibutuhkan warga Tegal adalah yang bisa bersifat Manjing Ajur Ajer atau menerapkan kepemimpinan situasional.
Kalau dia muslim idealnya sudah haji, seperti yang tertulis di buku 'Semangat Orang-orang Tegal' karya Prof Abu Suud.
Sudah memiliki rumah dan mobil sendiri serta memiliki jiwa seni dan kepekaan humor yang bisa mencairkan kebekuan komunikasi.
Baca juga: Pasangan Termuda di Pilkada Kota Tegal Faruq- Ashim Daftar di KPU
Kemudian yang tak kalah penting idealnya bisa berbahasa Tegal.
"Nah, karena ini eranya generasi Z, maka bisa Manjing Ajur Ajer adalah pemimpin yang start all role, yaitu olahraga bisa, menyanyi bisa, mengaji bisa."
"Mungkin dia menyanyinya gak hebat tapi dia menyukai jiwa seni," katanya kepada Tribun, Jumat (13/9/2024).
Menurut Atmo, Tegal merupakan daerah yang memiliki iklim atau klimatologi panas, sehingga pemimpin yang jaim atau mriyayini itu kurang tepat.
Karena ada sejarah pemimpin Tegal yang tidak marakyat itu di-dombreng.
Warga Tegal juga tidak menyukai pemimpin yang bahil atau pelit karena memiliki watak Banteng Loreng Binoncengan.
"Apa yang saya sampaikan memiliki dasar, ada di bukunya Anton Lucas."
Baca juga: Uyip-Satori Jadi Pendaftar Pertama Peserta Pilkada Kota Tegal: Saatnya Putra Daerah Memimpin
"Pemimpin Tegal yang tidak merakyat itu di-dombreng," ujarnya.
Dombreng merupakan istilah lokal, Bahasa Tegalan yang berarti dipermalukan rakyat.
Forum Moci Bareng
Atmo mengatakan, sebagai budayawan ia menginginkan pemimpin Kota Tegal selanjutnya bisa berkomunikasi secara dialogis, bukan monolog.
Ia mengusulkan ada forum 'Moci Bareng' atau kumpul bersama antara masyarakat dan Wali Kota Tegal tiap 35 hari sekali.
Kemudian pemimpin yang terpilih agar bisa melaksanakan sumpah di tempat yang dianggap keramat, yaitu Makam Al Haddad.
"Sebaiknya sumpah jabatan itu di luar formalitas, ada kearifan lokal."
"Di tempat yang dianggap warga Tegal keramat, seperti Makam Al Haddad dan Mbah Panggung," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Atmo juga berpesan kepada masyarakat Tegal agar memilih pemimpin menggunakan hati nurani.
Pesan itu ia sampaikan dengan rangkaian kata-kata dalam bahasa Tegal.
"Goyang dombret ning prapatan, sing balang sawer nganti rebutan."
"Milih wali kota utawa wakil aja ngawagan, mengko rakyat mesti kajogan (pilih wali kota atau wakil jangan sembarangan, nanti rakyat menyesal)."
"Karena itu gunakan nurani, istikhiroh, ada isyaroh, musyawaroh, insyaalaah kualitase ora goroh," pesannya. (*)
Baca juga: Alasan Petahana Dedy Yon Gandeng Iin Kader PKB Lain, Bukan Habib Ali di Pilkada Kota Tegal
Rukunnya Tiga Peserta Pilkada Kota Tegal, Makan Bareng dan Ucapkan Selamat ke Pemenang Dedy Yon |
![]() |
---|
Akui Kalah di Pilkada Kota Tegal, Tim TMC Faruq- Ashim Minta Maaf |
![]() |
---|
LINK Real Count Hasil Pilkada Kota Tegal 2024 KPU, Cek Perolehan Suara 3 Paslon |
![]() |
---|
Kondisi Dedy Yon Cawalkot Tegal yang Ambruk Pingsan di Panggung saat Kampanye Akbar Pilkada |
![]() |
---|
Calon Wali Kota Tegal Dedy Yon Dilarikan ke RS di Tengah Kampanye Akbar, Begini Kondisinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.