Berita Banjarnegara
Lukisan Prasejarah Motif Ikan di Bebatuan Gembongan Banjarnegara, Diduga Warisan Zaman Megalitikum
lukisan batu yang ada di Desa Gembongan memang ODCB dari zaman megalitikum.
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA- Di bawah terik matahari siswa kelas XI 3 SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara berjalan keluar sekolah menuju makam Desa Gembongan yang berjarak kurang lebih 800 meter dari sekolah, Selasa (3/9/2024).
Mereka sedang mengikuti pembelajaran Sejarah Tingkat Lanjut di bawah bimbingan guru sejarah mereka Heni Purwono.
Tujuan mereka adalah sungai Pundung, yang di salah satu tebingnya terdapat batu besar berukuran satu meter, dengan ukiran bermotif figur ikan.
Tema pembelajaran mereka adalah peradaban kuno dunia.
Heni mengungkapkan pembelajaran di lapangan ini bertujuan mengenalkan siswa secara langsung dengan Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) yang ada di sekitar mereka.
"Pembelajaran ini durasinya cukup panjang, tiga jam pelajaran. Jadi kalau hanya di kelas pasti akan membosankan. Kebetulan di dekat sekolah ada batu yang diduga lukisan pra sejarah, maka mereka saya ajak ke sini," jelas Heni.
Baca juga: Pengendara Motor Tewas Tertabrak Mobil di Overpass Manahan Solo, Sopir Terpengaruh Alkohol
Dengan cara seperti ini, tambah Heni, harapannya siswa juga paham jika di daerahnya terdapat ODCB harus berbuat seperti apa.
"Rata-rata tidak tahu apa yang bisa diperbuat kalau menemukan ODCB, karenanya saya beri sedikit pemahaman mengenai undang-undang Cagar Budaya," tambah Heni.
Sekretaris Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Banjarnegara Aryadi Dewanto mengungkapkan lukisan batu yang ada di Desa Gembongan memang ODCB dari zaman megalitikum.
"Orang menyebutnya Watu Gunting, ada juga yang menyebut Supit Urang. Tapi kalau kita lihat sekilas, mungkin juga itu figur gambar ikan. Sangat wajar karena itu di tepi sungai," ujar Aryadi.
Baca juga: Perbaikan Stadion Wergu Wetan Kudus Diusulkan ke Kementerian PUPR
Salah satu siswa yang mengikuti kegiatan tersebut Cahyo Setyo Utomo mengungkapkan belajar di luar ruangan seperti itu sangat menyenangkan.
"Tidak bosan di dalam kelas terus. Kita jadi tahu tentang kebudayaan kuno ternyata ada juga yang di dekat kita," ujar Cahyo.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.