Berita Semarang

Keruk Sedimentasi Banjir Kanal Barat Semarang, Operator Ekskavator Malah Temukan Mayat Bayi

Mayat bayi laki-laki ditemukan operator ekskavator pengeruk sedimentasi di tengah aliran Banjir Kanal Barat Semarang, Rabu (14/8/2024).

Penulis: iwan Arifianto | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/IWAN ARIFIANTO
Operator ekskavator Eko Kariyanto (34) menunjukan lokasi mayat bayi laki-laki yang ditemukan di tengah sungai BKB, Semarang Barat, Kota Semarang, Rabu (14/8/2024). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Mayat bayi laki-laki ditemukan di tengah aliran Banjir Kanal Barat (BKB), tepatnya di sisi iutara Jembatan Pleret, Bojongsalaman, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (14/8/2024) sekira pukul 13.00 WIB.

Saat ditemukan, masih ada tali plasenta yang menempel di perut bayi.

Bayi ini pertama kali ditemukan Eko Kariyanto (34), operator ekskavator yang sedang bertugas mengeruk sendimentasi sungai.

Eko sempat mengira jasad bayi itu bangkai tikus.

"Saya menemukan bayi itu di tengah sungai saat hendak menyeberang dari sisi barat ke timur," ungkapnya di lokasi.

Yanto yang penasaran lalu mengambil jasad bayi itu menggunakan bucket ekskavator dan menepikan.

Baca juga: Imbas Kebakaran KM Kirana I Rute Semarang-Sampit, Penumpang Diantar ke Kalimantan Lewat 2 Rute

Ketika di tepi sungai, Yanto memanggil warga sekitar yang sedang bersantai di pinggiran sungai untuk turut mengecek.

"Ada warga malah menyarankan suruh kubur di sini (tepi sungai) tapi saya tidak mau. Saya minta warga memanggil RT setempat," terangnya.

Ketua RT dan Bhabinkamtibmas yang mendatangi lokasi lantas melaporkannya ke Polsek Semarang Barat dan Tim Inafis Polrestabes Semarang.

Baca juga: Muncul Nama Hendi dan Agustina di Internal untuk Pilkada Kota Semarang, PDIP Jateng: Tunggu Survei

Hasil penyelidikan sementara, bayi memiliki panjang badan 30 sentimeter, jenis kelamin laki-laki, umur kandungan sekira 6 bulan, masih terdapat plasenta dan ari-ari.

"(Kasus ini) masih dalam proses penyelidikan," kata Kasatreskrim Polrestabes Semarang Kompol Andika Dharma Sena. (*)

Baca juga: Golkar Banyumas Berharap Rekomendasi Pilkada 2024 Tak Berubah Dampak Airlangga Hartarto Mundur

Baca juga: Duh, 4 dari 36 Anak di Jepara Mengalami Gangguan Pendengaran. Apa Penyebabnya?

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved