Berita Banyumas

Catatmak, Aplikasi Pencatatan Keuangan Asli Banyumas Masuk 10 besar Kompetisi Bangkit Academy

aplikasi catatan keuangan bernama 'Catatmak' ini berhasil masuk nominasi 10 besar kompetisi Bangkit Academy

Pemkab Banyumas
Tampilan aplikasi catatan keuangan bernama 'Catatmak' asal Banyumas ini berhasil masuk nominasi 10 besar kompetisi Bangkit Academy. Aplikasi Catatmak mengalahkan 4.500 peserta yang dibagi menjadi 780 tim dari seluruh Indonesia dan diinisiasi oleh Google, Goto dan Traveloka, Kamis (11/7/2024). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Pemerintah Kabupaten Banyumas berhasil menciptakan sebuah aplikasi catatan keuangan yang sangat simpel dan terintegrasi melalui WhatsApp. 

 

Bahkan, aplikasi catatan keuangan bernama 'Catatmak' ini berhasil masuk nominasi 10 besar kompetisi Bangkit Academy.


Aplikasi Catatmak mengalahkan 4.500 peserta yang dibagi menjadi 780 tim dari seluruh Indonesia dan diinisiasi oleh Google, Goto dan Traveloka.


"Prestasi ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi Kabupaten Banyumas dan membuktikan bahwa karya anak bangsa mampu bersaing di kancah nasional," ujar CEO Catatmak, Rayhan Rafiud Darojat (21) kepada Tribunbanyumas.com, dalam rilis, Kamis (11/7/2024).


Mahasiswa STIMIK Widya Utama Purwokerto ini mengatakan timnya yang berjumlah 14 orang dan terdiri dari mahasiswa ini telah mengikuti penyisihan Akademi Bangkit sejak bulan Mei lalu. 

Baca juga: Sandiaga Uno Sebut Wonosobo Potensial Jadi Kabupaten Kreatif UNESCO, Ini Alasannya


Saat ini, aplikasi Cacatmak telah memasuki tahap penyisihan menentukan juara 1,2 dan 3 di bulan Agustus.


"Harapannya dengan segala macam yang kita bangun, kita bisa jadi juara 1. 


Dimana kita dari anak-anak lokal Banyumas berharap dari Banyumas ini bisa bermanfaat untuk seluruh masyarakat Indonesia," katanya.


Rayhan yang merupakan mahasiswa semester 6, jurusan Sistem Informasi.


Ia enceritakan, ide awal membangun aplikasi catatan keuangan Catatmak ini berawal dari keresahan melakukan pencatatan keuangan. 


Setiap akhir bulan, uang yang mereka miliki telah habis digunakan.


"Sebenarnya berawal dari keresahan, kita kaum Gen z yang memang masa sekarang ini kita tuh banyak menghabiskan waktu untuk ngopi, belanja online dan sebagainya.


Kadang-kadang itu bikin boncos (habis) di akhir bulan. Bahkan dipertengahan bulan sudah boncos. 

Baca juga: Traktor Siluman Jalan Sendiri Tanpa Awak Gegerkan Warga di Alun-alun Cilacap


Tapi kita mau ke tracking itu lewat mutasi rekening ribet, lalu mau ngecekin satu-satu juga sudah banyak banget yang mana, dan itu untuk trackingnya susah," ucapnya. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved