Berita Jepara

Nelayan Jepara Sambat, Beli Solar Kapal Lewat Aplikasi Online Malah Bikin Ribet

Nelayan di Jepara mengeluhkan sistem pembelian solar bersubsidi secara online atau daring lantaran membuat ribet.

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/TITO ISNA UTAMA
Kapal nelayan bersandar di dekat TPI Ujungbatu, Kabupaten Jepara, Jateng, Selasa (9/7/2024). Nelayan Jepara mengeluhkan sistem pembelian solar bersubsidi sebagai bahan bakar kapal menggunakan aplikasi. Sistem yang dikalim memudahkan nelayan ini justru membuat mereka ribet lantaran harus selalu menyetor data. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JEPARA - Nelayan di Jepara, Jawa Tengah (Jateng), mengeluhkan sistem pembelian solar bersubsidi secara online atau daring.

Menurut mereka, sistem ini justru menyulitkan nelayan kecil membeli solar untuk bahan bakar kapal.

Pasalnya, untuk membeli solar bersubsidi, nelayan harus mengirim kartu tanda penduduk (KTP), pas kapal, dan surat pra-usaha dari desa.

Sistem ini mulai diterapkan Dinas Perikanan Kabupaten Jepara sejak beberapa waktu lalu.

"Pembelian solar beraplikasi, langsung bisa menghitung beberapa kapal buat alat dan rekom keluar dari Dinas Perikanan. Itu rekom satu bulan, sudah diukur untuk kebutuhan alat," kata Sekertaris HNSI Jepara Eko Wilman, Rabu (10/7/2024).

Menurutnya, masih banyak nelayan yang tidak paham terakit pembelian solar sistem online ini.

"Kendalanya urusan online, ini nelayan tahunya laut asin. Kalau mengurusi Android, belum menguasi, apalagi masalah jaringan," ungkapnya.

Baca juga: Viral, Deratan Bus Rombongan Wisata MAN 1 Jepara Saling Tubrukan di Demak. Ini Pemicunya

Kendati demikian, Eko tetap berupaya memberikan pembinaan kepada nelayan agar bisa memaksimalkan sistem online tersebut.

"Mau tidak mau, teman-teman harus siap. Saya upayakan adanya sosialisasi agar teman-teman nelayan mengerti," ujarnya.

Hal serupa disampaikan Bendahara Kelompok Nelayan Kariyominongko Jepara, Muhammad Zaini.

Baca juga: Bikin Geger Warga Bulu Jepara, Ular Piton Sepanjang 3 Meter Sembunyi di Saluran Air

Menurutnya, nelayan wilayah utara merasakan kesulitan membeli solar menggunakan sistem online.

Apalagi, mereka selalu diminta mengirim data.

Hal ini justru membuat nelayan kerepotan.

"Untuk satu tahun, sampai lima kali (dimintai) data, itu buat apa? Semua pakai aplikasi, kalau tidak pakai aplikasi tidak bisa membeli solar. Nelayan sangat mengeluhkan sistem ini," katanya. (*)

Baca juga: Kondisi Terkini Ketua DPRD Rembang Ditahan Otoritas Arab Saudi karena Pakai Visa Ziarah untuk Haji

Baca juga: Masih Menjanjikan! Cek Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Rabu 10 Juli 2024

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved