Berita Nasional
Masuk Musim Kemarau tapi Sejumlah Wilayah Masih Sering Dilanda Hujan, Begini Penjelasan BMKG
Beberapa wilayah di Indonesia mengalami hujan dalam beberapa terakhir meski telah memasuki musim kemarau. Apa kata BMKG?
TRIBUNBANYUMAS.COM - Beberapa wilayah di Indonesia mengalami hujan dalam beberapa terakhir meski telah memasuki musim kemarau.
Peristiwa ini diduga terjadi karena fenomena La Nina.
Beberapa warganet pun ramai membicarakan kemarau basah yang terjadi di wilayah mereka.
Lantas, benarkah hujan di musim kemarau ini terjadi karena La Nina?
Dikutip dari Kompas.com, La Nina adalah anomali iklim global berupa mendinginnya suhu permukaan laut di Samudera Pasifik tropis bagian tengah dan timur daripada kondisi normalnya.
Fenomena tersebut biasanya menyebabkan curah hujan di Indonesia bagian tengah dan timur meningkat pada September, Oktober, dan November.
Selain itu, La Nina juga bisa meningkatkan curah hujan pada Januari, Maret, April, Mei, dan Desember di Indonesia bagian timur.
Baca juga: Lepas dari El Nino, Indonesia Dibayangi La Nina. Apa Dampak dan Kapan Terjadi?
Meski begitu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, tahun 2024 ini, musim hujan bakal datang lebih cepat karena La Nina.
"La Nina diprediksi terjadi mulai pertengahan musim kemarau, tepatnya pada Agustus 2024," kata Supari, Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG, Kamis (13/6/2024), dikutip dari Kompas.com.
Supari menjelaskan, intensitas La Nina yang terjadi di Indonesia pada tahun ini termasuk lemah sehingga tidak cukup kuat memicu hujan lebat di berbagai wilayah.
"La Nina biasanya berdampak pada meningkatnya curah hujan. Namun, karena intensitas lemah, umumnya dampaknya tidak signifikan," ujar Supari.
Dia menambahkan, dampak lain La Nina adalah musim hujan dapat datang lebih cepat.
Karena itu, BMKG meminta petani bersiap menghadapi kemungkinan tersebut.
Supari menyebutkan, ada berbagai wilayah yang diprediksi mengalami curah hujan bulanan di atas normal walau Indonesia sudah memasuki musim kemarau.
Hal tersebut didasarkan pada prediksi curah hujan bulanan BMKG untuk bulan Agustus, September, dan Oktober 2024.
| Pembangunan Halipad di Banyumas, Mudahkan Prabowo Nyekar di Tanah Leluhur |
|
|---|
| Geger Lagi, Mobil MBG Berlogo BGN Ketahuan Angkut Babi di Nias |
|
|---|
| Pembeli Umat Islam Jarang yang Sadar, Warung Bakso di Bantul Ternyata Pakai Daging Babi |
|
|---|
| Bertaruh Hidup di Jakarta, Air Hujan pun Mengandung Mikroplastik Beracun |
|
|---|
| Yakin Ijazah Gibran Palsu, Roy Suryo dan RIsmon Ajak Masyarakat Lengserkan Gibran dari Kursi Wapres |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/Ilustrasi-hujan-payung-orang-bawa-payung.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.