99,8 Ribu Warga Blora Miskin, Penghasilan Cuma Rp 425 Ribu Sebulan

TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Blora mencatat angka kemiskinan di Blora mengalami penurunan.

Statistisi Madya BPS Blora, Suparman, mengatakan persentase penduduk miskin pada 2023 sebesar 11,49 persen. 

Sedangkan persentase penduduk miskin pada 2022 sebesar 11,53 persen. Artinya terjadi penurunan 0,04 persen.

"Itu kalau dihitung dari persentasenya, kalau jumlah orangnya, penduduk miskin di Blora pada 2023 sebesar 99,61 ribu orang, menurun 220 orang. Sebab di 2022 itu penduduk miskin berjumlah 99,83 ribu orang," katanya, kepada Tribunjateng, Rabu (5/6/2024).

Baca juga: Putri Eks Bupati Budhi Sarwono dr. Amalia Desiana Siap Tarung di Pilkada, Kisahkan Wasiat Sang Ayah

Lebih lanjut, Suparman menjelaskan dalam menghitung tingkat penduduk miskin di Blora, BPS menggunakan pendekatan garis kemiskinan yang dihitung dari rata-rata pengeluaran per kapita per bulan.

Garis kemiskinan digunakan sebagai suatu batas untuk mengelompokkan penduduk 
menjadi miskin atau tidak miskin. 

Suparman menyebut, penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata- 
rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. 

Untuk Kabupaten Blora garis kemiskinan di Kabupaten Blora pada 2023 tercatat sebesar Rp 425.135 per kapita per bulan.

Suparman menyampaikan angka tersebut merupakan batas minimum yang harus dicapai seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasarnya sebulan baik kebutuhan makanan maupun 
nonmakanan. 

Baca juga: Ingat Permainan Gobak Sodor? Yayasan Dian Dharma Banjarnegara Gelar Lomba Permainan Tradisional

"Kalau pengeluaran seseorang di bawah Rp 425.135 setiap bulannya, maka orang tersebut tergolong miskin," 

"Jadi sekali lagi pendekatan penentuan masyarakat termasuk miskin dihitung dari pengeluarannya per bulan, bukan dihitung dari pendapatannya ya," paparnya.(Iqs)