Berita Purbalingga
Sosok Calon Pemimpin Ideal di Purbalingga Menurut Akademisi Unsoed
Selain nasab dan konektivitas nasional para calon pemimpin yang akan bertarung di Pilkada Purbalingga 2024 juga harus memiliki kapital.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Nasab dan konektivitas nasional dinilai menjadi syarat ideal calon pemimpin di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
Selain nasab dan konektivitas nasional para calon pemimpin yang akan bertarung di Pilkada Purbalingga 2024 juga harus memiliki kapital.
Hal itulah yang dikatakan oleh Akademisi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Dr. Indaru Setyo Nurprojo.
Ia menilai nasab atau ganealogi politik menjadi penting karena untuk mengetahui siapa sebenarnya sosok calon pemimpin tersebut.
Nasab dapat berbasis pada jejaring agama, organisasi agama, dan keluarga atau garis keturunan.
Baca juga: UT Purwokerto Monitoring Ujian Praktik Pembelajaran PKM PAUD
"Calon ini anaknya siapa, keturunannya siapa.
Juga nasab kultural karena seperti yang kita lihat di beberapa daerah, misalnya kalau Banjarnegara itu Kolopaking dan Purbalingga itu Dipokusumo," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (21/5/2024).
Nasab kultural tersebut selalu direproduksi dalam sempalan-sempalan masyarakat yang ada.
Permasalahan nasab itu menjadi hal yang tentunya akan dijadikan sebagai pertimbangan-pertimbangan oleh masyarakat.
Apabila dilihat kembali mengerucut bahwa basis kultural di setiap kabupaten memang unik-unik.
"Apa pun yang terjadi di Banjarnegara, faktor Wing Tjien (almarhum Budhi Sarwono) tidak bisa dilepaskan, dia punya karisma sendiri walaupun prosesnya seperti itu (terlibat kasus korupsi, red.)," katanya.
Kendati demikian, dia mengatakan nasab keluarga Wing Tjien masih sangat diperhatikan di Banjarnegara.
Sementara di Purbalingga nasab kultural Dipokusumo selaku pendiri Kabupaten Purbalingga akan selalu diperhatikan hingga saat ini dan menjadi wacana-wacana yang kerap muncul.
Hal itulah yang akan selalu mewarnai penyelenggaraan Pilkada Purbalingga.
Indaru yang juga Ketua Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsoed itu mengatakan konektivitas nasional, dia mengatakan harus dimiliki oleh calon pemimpin Purbalingga.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.