Berita Jateng
Mantan Asisten Pribadi Prabowo Subianto Ini Masuk Bursa Calon Gubernur Jateng, Berikut Sosoknya
Selain menjadi Ketua DPD Partai Gerindra Jateng, ternyata ia juga sempat menjadi asisten pribadi Prabowo Subianto.
Penulis: budi susanto | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Sosok Sudaryono tengah jadi sorotan dunia politik tanah air khususnya di Jateng.
Selain menjadi Ketua DPD Partai Gerindra Jateng, ternyata ia juga sempat menjadi asisten pribadi Prabowo Subianto.
Lulusan Taruna Nusantara tahun 2003, dan sempat menempuh pendidikan di
National Defence Ccademy Japan itu, juga dikabarkan masuk dalam bursa calon gubernur Jateng.
Sudaryono pun menceritakan banyak hal dalam Tribun podcast bersama Pimpinan Redaksi Tribun Jateng Erwin Ardian yang digelar di Studio Tribun Jateng beberapa waktu lalu.
- Menjadi lulusan Taruna Nusantara dan beasiswa ke Jepang, selain itu jadi asisten pribadi Prabowo Subianto. Bagaimana ceritanya?
Baca juga: Unik, Warga Korban Banjir Demak Bentuk Tim Patroli untuk Amankan Perabot Rumah yang Terendam
Awalnya saya hanya orang desa dan ikut seleksi SMA di Taruna Nusantara, ya seperti pelajar lainya.
Setelah lolos seleksi, saya mengenyam pendidikan di Taruna Nusantara. Di sana saya berkumpul dengan banyak orang.
Meski awalnya minder, tapi saya yakin bisa bersaing. Karena keyakinan saya meski orang desa tapi kami punya potensi.
Bahkan banyak orang desa yang memiliki prestasi, mereka juga masuk ke Taruna Nusantara.
Saya masuk ke Taruna Nusantara tahun 2000 dan lulus 2003, saat itu saya dapat beasiswa jadi semua gratis.
Sebenarnya yang membuat saya dan anak desa lainnya minder adalah pendidikan bahasa inggris.
Baca juga: Daftar Empat Prodi UMP yang Berhasil Meraih Akreditasi Internasional dari FIBAA
Namun dari hal itu saya jadi tahu belajar bahasa inggris itu sangat penting karena bahasa internasional.
Di Taruna Nusantara saya juga dapat rangking, setelah itu dapat beasiswa ke National Defence Ccademy Japan selama 5 tahun.
Satu tahun saya belajar bahasa dan menulis kanji atau huruf Jepang. Ilmu tersebut jadi bekal saya menempuh pendidikan di Jepang.
Usai lulus dari National Defence Ccademy Japan, ada senior yang merekomendasikan saya ke Pak Prabowo, karena yang menginisiasi beasiswa ke luar negeri itu Pak Prabowo.
Kemudian saya dipanggil dan beliau menyampaikan perkataan yang sampai sekarang masih saya ingat.
Ia mengatakan, membela negara itu tak harus jadi tentara, belajar bisnis belajar politik juga mejadi bagian dari membela negara.
Kemudia Pak Prabowo mengajak saya untuk mengabdi ke jalur lain untuk membela negara.
Tahun 2009 saya ikut beliau, bahkan saya tinggal serumah dengan Pak Prabowo.
Padahal beliau tak kenal dengan saya namun ia mengizinkan saya tinggal serumah.
Setiap hari saya berbincang dengan Pak Prabowo, dari hal itu saya tahu bahwa beliau adalah guru.
Karena wawasan beliau luas dan sering membaca buku, saya pun mendapat banyak ilmu dari beliau.
Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadan Kebumen Besok, 22 Maret 2024 Lengkap dengan Doa Buka Puasa
Bahkan setiap hari saya belajar, karena saat berbincang dengan Pak Prabowo rasanya seperti seminar dengan berbagai ilmunya.
Menurut saya hal itu menjadi seminar termahal dan terlangka di dunia.
- Sebentar lagi akan digelar Pilkada, ada sejumlah nama yang akan masuk ke bursa calon gubernur dan ada nama Sudaryono. Apakah benar?
Memang banyak yang minta saya untuk ikut pencalonan gubernur, padahal saya tidak meminta dan mengindikasikan. Namun saya merasa dorongan itu sebuah apresiasi.
Padahal saya baru 4 bulan jadi Ketua DPP Partai Gerindra, namun animo rekan rekan dari DPC hingga tingkat paling bawah sangat luas biasa.
- Tapi apakah anda berani untuk melangkah ke sana?
Jadi seperti ini, mungkin lebih dari setengah keinginan saya menjadikan Pak Prabowo Presiden Republik Indonesia.
Begitu beliau terpilih ada kelegaan tersendiri bagi saya. Terkait berani atau tidak, why not!.
Karena prosesnya masih panjang, yang jelas ada semangat dari Partai Gerindra. Dimana Partai Gerindra akan menempatkan kadernya di eksekutif seperti gubernur, walikota hingga bupati di seluruh Indonesia.
Teman-teman juga menyerukan perjuangan harus terus dilakukan. Selama saya mampu dan mendapatkan kepercayaan kenapa tidak dan saya siap.
- Sistem politik di Indonesia pastinya ada rekomendasi, 5 tahun tinggal bersama Pak Prabowo pernahkan ada pembahasan mengarah ke pencalonan gubernur?
Saya bukan orang yang selalu ingin dan ngotot, intinya ada semangat dari rekan-rekan Partai Gerindra, bahkan ada yang membentuk relawan hingga membuat spanduk di media sosial agar saya maju dalam bursa calon gubernur.
Baca juga: Polda Jateng Keluhkan Jalan Pantura dan Pansela yang Masih Rusak Jelang Mudik Lebaran
Hal tersebut tidak bisa saya larang, karena mereka semangat untuk suatu hal yang baik.
Jadi rekomendasi tersebut juga ada di semangat rekan-rekan. Hal tersebut juga ditangkap oleh Pak Prabowo dan beliau memberikan sinyal baik.
Buat saya kenapa tidak, saya sudah jadi Ketua DPP Gerindra Jateng, saya orang Jateng dan ada semangat dari rekan-rekan yang kompak, sehingga saya akan ikut alur.
Sebenarnya saya tidak terlalu berkeinginan tapi saya tidak menolak, ditambah dengan dorongan dari rekan-rekan seperjuangan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.