Berita Cilacap

Begini Gambaran Suasana Saat Masyarakat Cilacap Hadapi Gempa dan Peringatan Tsunami

Dalam simulasi itu digambarkan masyarakat nampak panik namun mereka masih bisa melakukan evakuasi

SBI Cilacap
Kegiatan simulasi bencana gempabumi dan tsunami yang digelar oleh PT SBI Pabrik Cilacap dan BPBD Cilacap bersama sejumallah stakeholder. Minggu (25/2). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) Pabrik Cilacap bekerjasama dengan BPBD Kabupaten Cilacap menggelar simulasi kejadian darurat bencana alam yang berpotensi terjadi di Cilacap. Minggu (25/2).


Kegiatan tersebut diikuti oleh 300 warga dari Kelurahan Tegalkamulyan, Kelurahan Gumilir dan Kelurahan Mertasinga.


Acara yang digelar di Kelurahan Tegalkamulyan ini juga diikuti berapa relawan dan instansi pemerintah terkait.


Dalam simulasi tersebut masyarakat dihadapkan dalam situasi darurat bencana gempa bumi dan tsunami. 

Baca juga: Terima Surat dari Dewan Ketahanan Nasional : Profesor Unnes Ini Merasa Terintimidasi


Dimana masyarakat seolah-olah merasakan gempa bumi dan mendapat peringatan potensi tsunami dari pemerintah terkait.


Dalam simulasi itu digambarkan masyarakat nampak panik namun mereka masih bisa melakukan evakuasi sesuai yang diarahkan.


Mereka dengan sigap keluar dari rumah menuju ruang terbuka dan menuju ke arah area yang lebih aman, yakni menjauh dari pantai dan mencari tempat yang lebih tinggi dan aman.


Community Relations Manager SBI, Dewi Hestyani menuturkan bahwa pihaknya bekerjasama dengan BPBD Cilacap sengaja menggelar simulasi bencana sebagai antisipasi.


Menurut dia kesigapan masyarakat dan semua pihak menjadi penting apabila terjadi kondisi darurat seperti bencana alam gempa bumi dan tsunami.


Terlebih sebagian besar masyarakat di wilayah Kabupaten Cilacap tinggal di dekat laut selatan.


"Bencana gempa yang berpotensi menyebabkan tsunami harus diantisipasi dengan simulasi.
Kami melatih dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana melakukan evakuasi yang aman bagi keselamatan diri sendiri dan orang lain di sekitarnya," katanya kepada Tribunbanyumas.com


Salah satu relawan, Indriani Budi (53) berharap dengan digelarnya simulasi ini masyarakat akan semakin tanggap terhadap bencana dan mampu mengevakuasi diri secara mandiri.

Baca juga: Kronologi Pasangan Habis Tunangan di Karanganyar Hanyut di Sungai


"Simulasi ini telah dirancang dengan sebaik-baiknya, di mana perilaku masyarakat saat menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami akan diarahkan oleh petugas dan bisa dijadikan acuan saat terjadi gempa bumi dan tsunami," kata Indriani.


Terselenggaranya kegiatan simulasi yang memberikan edukasi merupakan bentuk sinergitas SBI dengan masyarakat sekitar, pemerintah daerah, PMI, Basarnas dan juga Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Banjarnegara.


Sebagai bagian dari simulasi dan untuk memudahkan masyarakat melakukan evakuasi, SBI juga telah memasang rambu-rambu evakuasi yang tersebar di berbagai tempat yang mudah dilihat oleh masyarakat. (pnk)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved