Berita Politik

Dapat Suara Tertinggi di Pileg 2024 Tapi Pilpres Nyungsep, Pengamat: Bukti PDIP Tidak Butuh Jokowi

Ini berkaca pada hasil perhitungan cepat Pileg 2024 yang memposisikan PDIP jadi yang tertinggi perolehan suaranya

Editor: khoirul muzaki
Youtube PDI Perjuangan
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik di HUT ke-51 PDIP, di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024). Dalam pidatonya itu, Megawati mengingatkan TNI, Porli, dan ASN menjaga netralitas dalam Pemilu 2024 sebagaimana sumpah mereka. 

 
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai PDIP tidak  butuh sosok Jokowi.


Ini berkaca pada hasil perhitungan cepat Pileg 2024 yang memposisikan PDIP jadi yang tertinggi perolehan suaranya. 


"Ini menarik kenapa PDIP pemenang pemilu tanpa Pak Jokowi. Artinya memang PDIP tidak butuh Pak Jokowi. Buktinya tanpa Pak Jokowi PDIP masih 17 persen," kata Pangi dihubungi Jumat (16/2/2024).


Tetapi bertolak belakang dari itu, Capres-Cawapres Ganjar dan Mahfud yang diusung partai itu malah kalah di Pilpres 2024.


"Pertama dari dugaan saya adalah program. Orang di Jawa Tengah misalnya itu cenderung bagi mereka bantuan uang dan barang. Program BLT atau raskin itu tidak mengubah pilihan partainya," sambungnya.


Program semacam itu dinilainya mempengaruhi pilihan presidennya, namun tidak memengaruhi atau mengubah pilihan partainya. 


"Bagi mereka untuk pilihan presiden itu akan diberikan kepada yang memberikan uang dan barang itu. Jadi bagi mereka Jokowi itu sebagai juru selamat," jelasnya.


Apalagi besarnya bantuan pemerintah yang dikeluarkan Presiden Jokowi untuk warga sebelum pencoblosan bukan lah kecil. 


"Dan yang dikucurkan itu bukan anggaran kecil. Termasuk bantuan beras 10 kilo dan sebagainya," tegasnya.


Dari perolehan suara hitung cepat pemilihan legislatif, sembilan partai politik diprediksi Voxpol Center Research and Consulting bakal lolos ke Senayan setelah melewati ambang batas parlemen sebesar 4 persen.


Perolehan suara hitung cepat tersebut berdasarkan 83,5 persen total suara masuk hingga Kamis (15/2/2024) pukul 17.30 WIB. Partai-partai tersebut di antaranya.


1. PDI Perjuangan: 16,62 persen
2. Partai Golkar: 14,86 persen
3. Partai Gerindra: 13,69 persen
4. Partai Kebangkitan Bangsa : 11,03 persen
5. Partai Keadilan Sejahtera : 8,99 persen
6. Partai Nasdem: 8,48 persen
7. Partai Amanat Nasional: 6,92 persen
8. Partai Demokrat: 6,79 persen
9. Partai Persatuan Pembangunan: 4,16 persen
 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved