Berita Nasional

Manuver Politik Jokowi Picu Keinginan Menteri dari PDIP Mundur, Begini Kata Megawati

Manuver politik yang dilakukan Presiden Joko Widodo akhir-akhir ini dikabarkan membuat sejumlah menteri dari PDIP di Kabinet Indonesia Maju, gerah.

Editor: rika irawati
ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN/POOL
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) memimpin rapat kabinet terbatas mengenai percepatan penanganan dampak pandemi COVID-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/7/2020). Sejumlah menteri dari PDIP dikabarkan berniat mundur terkait manuver politik Jokowi jelang Pemilu 2024. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Manuver politik yang dilakukan Presiden Joko Widodo akhir-akhir ini dikabarkan membuat sejumlah menteri dari PDIP di Kabinet Indonesia Maju, gerah.

Bahkan, mereka secara langsung menghadap ketua DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan menyatakan keinginan mundur dari kabinet.

Hanya saja, Megawati tak merestui keinginan para keder PDIP itu.

Hal ini diungkap politikus PDIP Deddy Sitorus.

"Ketika beberapa menteri datang ke Ibu Mega untuk menyatakan ingin mundur, Ibu bilang bahwa menjadi menteri itu adalah bagaimana tanggung jawab kita kepada bangsa, kepada rakyat."

"Sepanjang mereka masih dibutuhkan presiden, silakan presiden," kata Deddy, Sabtu (11/11/2023), dikutip Tribunnews.com dari Kompas TV.

Baca juga: Jokowi Bakal Rombak Kabinet Menteri Pekan Ini, Beri Kode Kasih Kursi Kader Demokrat

Namun, Deddy menambahkan, PDIP mempersilakan Jokowi menarik menteri-menteri dari partai berlambang kepala banteng itu apabila menganggap tak lagi dibutuhkan lantaran sudah tidak sejalan dengan keinginan.

Hanya saja, Deddy berujar, pihaknya tidak akan menarik menteri PDIP.

"Tapi, kami tidak akan menarik karena mereka menjadi menteri itu adalah penugasan dan itu diperjuangkan, bukan seperti yang lain, yang kemudian datang dan mendapatkan jabatan ya," katanya.

Menurut Deddy, para menteri PDIP yang kini duduk di kabinet Jokowi, dulunya ikut berberdarah-darah demi memenangkan Jokowi.

"Tetapi, kalau presidennya, dengan hak prerogatifnya memandang itu sudah tidak sesuai dengan kepentingannya, silakan ditarik. Kami tidak akan menolak," kata dia menambahkan.

Keluarga Jokowi tinggalkan PDIP

Seperti diketahui, hubungan PDIP dengan Presiden Jokowi dikabarkan merenggang setelah Gibran Rakabuming Raka maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.

Jokowi yang masih tercatat sebagai kader PDIP pun mendukung langkah putra sulungnya itu.

Namun, kejadian ini berbuntut panjang karena Gibran yang juga Wali Kota Solo itu enggan mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) PDIP.

Baca juga: Setelah Gibran, Kini Bobby Enggan Kembalikan KTA. DPC PDIP Kota Medan: Itu Seperti Menantang

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved