Berita Jateng
Siasat Pedagang di Kudus Oplos Beras Premium dengan Medium Untuk Tekan Harga
Oplos beras dilakukan menggunakan beras dengan kualitas premium yang wangi saat dimasak dengan beras kualitas medium.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS — Untuk menyiasati harga beras yang tinggi namun masyarakat masih bisa menikmati beras berkualitas, para pedagang di Pasar Baru Kabupaten Kudus melakukan oplos beras.
Oplos beras dilakukan menggunakan beras dengan kualitas premium yang wangi saat dimasak dengan beras kualitas medium.
Solikhatun, satu dari penjual beras di Pasar Baru Kabupaten Kudus melakukan hal tersebut lantaran permintaan dari konsumen.
"Kalau dicampur dioplos gini masyarakat bisa menikmati beras premiun juga tapi harganya lebih murah," katanya.
Baca juga: Politeknik Penerbangan Bakal Dibangun di Kawasan Bandara Ngloram Blora
Apalagi, harga beras kualitas premium cenderung mahal, pada tingkat penjual saja harga mencapai Rp14.00an per kilogramnya.
Dimungkinkan kualitas beras tersebut mencapai Rp15.000 per kilogramnya ke tingkat pengecer.
Untuk kualitas harga beras medium di tingkat grosir mencapai Rp13.000 per kilogramnya untuk tingkat pengecer mencapai Rp14.000an.
"Beras campur medium dan premium yang wangi itu saat jadi nasi harganya Rp13.500 perkilogramnya jadi lebih terjangkau," katanya.
Baca juga: Harga Beras di Tingkat Pengecer di Kudus Tembus Rp16 Ribu/Kg, Pedagang di Pasar Baru Pilih Tutup
Plt Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Sancaka Dwi Supani bahwa mengoplos beras kualitas medium dan premium adalah siasat dalam menekan harga.
"Seperti bu Solikhatun, tidak hanya masyarakat menikmati yang medium saja tapi dicampur. Antara beras premium yang wangi dengan beras C4," katanya.
Setelah dilakukan pencampuran, harapannya masyarakat bisa menikmati beras yang berkualitas premium. Dari segi hargapun bisa menurun hingga Rp13.500," ucapnya. (Rad)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.