Pemilu 2024

Belajar Kasus Ketua Gerindra Semarang, Abdul Wahid Minta Kader Tak Terpancing Emosi dan Provokasi

Belajar dari kasus Ketua DPC Gerindra Kota Semarang, Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah, Abdul Wachid meminta seluruh kader tidak terpancing.

ISTIMEWA
Ketua DPD Partai Gerindra Jateng, Abdul Wachid didampingi Sekretaris, Sriyanto Saputro. Belajar dari kasus Ketua DPC Gerindra Kota Semarang, Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah, Abdul Wachid meminta seluruh kader tidak mudah terpancing emosi dan tidak mudah terprovokasi. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JEPARA - Belajar dari kasus Ketua DPC Gerindra Kota Semarang, Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah, Abdul Wachid meminta seluruh kader tidak mudah terpancing emosi dan tidak mudah terprovokasi.

Diberitakan sebelumnya, terjadi keributan yang berujung dugaan pemukulan Ketua Gerindra Semarang, Joko Santoso terhadap kader PDIP di Kota Semarang.

Namun demikian, Joko Santoso menuturkan, bahwa dirinya tidak melakukan pemukulan, melainkan hanya mendorong yang bersangkutan.

Masalah ini terjadi akibat permasalahan pemasangan bendera partai di kompleks rumah keduanya yang merupakan tetangga.

Baca juga: Gantikan Joko Santoso, Heri Bule Diusulkan Jadi Ketua Gerindra Kota Semarang

Kolase tangkapan layar rekaman CCTV keributan antara Ketua Gerindra Kota Semarang dengan kader PDIP. Seorang kader PDIP mengaku terkena bogem mentah di wajah oleh Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang, Joko Santoso. Namun demikian, Joko Santoso menuturkan hanya mendorong, tangannya tidak mengenai wajah, bahkan sampai memukul.
Kolase tangkapan layar rekaman CCTV keributan antara Ketua Gerindra Kota Semarang dengan kader PDIP. Seorang kader PDIP mengaku terkena bogem mentah di wajah oleh Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang, Joko Santoso. Namun demikian, Joko Santoso menuturkan hanya mendorong, tangannya tidak mengenai wajah, bahkan sampai memukul. (ist)

Secara internal partai, kata Wachid, pihaknya telah menindak Joko Santoso.

Dia telah dicopot dari jabatannya sebagai Ketua Gerindra Kota Semarang karena melanggar AD/ART Pasal 68 soal etika dan budi pekerti.

Untuk kasus hukumnya, Wachid mengungkapkan pihaknya menyerahkan kepada pihak yang berwajib.

Buntut dari kejadian tersebut, Wachid menuturkan, semua kader harus ikut menjaga kondusivitas jelang Pemilu 2024.

Saat ini tahapan pemilu telah bergulir, beberapa bulan ke depan memasuki tahapan pendaftaran bacapres-bacawapres, penetapan daftar bacaleg, dan kampanye.

Baca juga: Tanggapan Joko Santoso Usai Dipecat Sebagai Ketua DPC Gerindra Kota Semarang

Sehingga tensi politik otomatis naik.

Menurut Wachid, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto telah meminta seluruh kader menjaga etika, budi pekerti, dan santun kepada sesama.

Seluruh kader diminta menjagaa perkataan.

Santun kepada masyarakat.

Baca juga: Kader PDIP Kota Semarang Mengaku Dipukul Ketua Gerindra, Joko Santoso: Saya Hanya Mendorong!

Selain itu juga dilarang menyebarkan isu hoaks dan tidak memancing emosional orang.

"Tujuannya agar Pemilu 2024 tenang," ujar politisi asal Jepara saat dihubungi TribunBanyumas.com, Senin (11/9/2023).

Dia berharap kader Gerindra bisa memetik pelajaran dari kejadian di Semarang.

Ke depan bisa menjaga kondisi di wilayah masing-masing tetap tenang dan aman. (*)

Baca juga: PROFIL Pius Lustrilanang Dikukuhkan Profesor Kehormatan Unsoed: Mantan Aktivis, Politikus Gerindra

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved