Berita Wonosobo

24 Ekor Sapi di Wonosobo Terjangkit LSD di Tahun 2023, Pemkab Giatkan Vaksinasi

Kasus Lumpy Skin Disease (LSD) di Kabupaten Wonosobo selama tahun 2023 saat ini mencapai jumlah 24 ekor ternak yang terjangkit. 

Penulis: Imah Masitoh | Editor: khoirul muzaki
Imah Masitoh/ Tribun Jateng
Aktivitas di Pasar Hewan Wonolelo, Wonosobo, Jumat (20/01/2023). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO- Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (Dispaperkan) Kabupaten Wonosobo terus melakukan upaya pencegahan terhadap penyakit pada hewan ternak. 

Kasus Lumpy Skin Disease (LSD) di Kabupaten Wonosobo selama tahun 2023 saat ini mencapai jumlah 24 ekor ternak yang terjangkit. 

Sementara untuk Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Wonosobo selama tahun 2023 mencapai 256 ekor ternak. 

Koordinator Kesehatan Hewan, Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dispaperkan Wonosobo, Heri Kuswanto mengungkapkan, jumlah ternak yang terjangkit merata di setiap kecamatan.

Pihaknya masih terus mendapatkan laporan ternak yang terjangkit LSD maupun PMK. Setiap mendapatkan laporan pihaknya akan melakukan survey untuk memastikan. 

"Kalau dari pemeriksaan ada indikasi LSD kita lakukan pengobatan dan pemberian mineral suplemen penyembuhan. Kalau ada yang ditemukan tidak ada gejala kita lakukan pengobatan untuk meningkatkan stamina dan vaksinasi PMK," ungkapnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (9/5/2023). 

Sementara itu untuk alokasi vaksin LSD sendiri di Kabupaten Wonosobo saat ini belum tersedia. 

Meski demikian vaksinasi PMK masih terus dilakukan untuk mencegah penyebaran virus yang semakin banyak.

"Vaksinasi PMK kita lakukan terus, sampai hari ini vaksinasi PMK dari bulan Januari-April mencapai 1.517," ujarnya. 

Kasus PMK sendiri sudah mulai mengalami penurunan namun kasusnya masih ada. Heri mengungkapkan gejala PMK saat ini tidak seberat seperti dulu. 

"Gejalanya sudah tidak terlalu berat. Paling tidak mau makan, dan meler di hidung saja," ungkapnya. 

Penyebaran PMK terbilang lebih cepat bila dibandingkan LSD. Sehingga vaksin PMK masih terus digencarkan. 

Beberapa upaya pencegahan dilakukan Dispaperkan Kabupaten Wonosobo menangani penyakit pada ternak dengan melakukan pencegahan. 

Diantaranya melakukan pengawasan lalu lintas ternak di pasar hewan, melakukan penyemprotan disinfektan di pasar hewan, sosialisasi di pasar hewan. 

"Sosialisasi dari dinas juga dilakukan langsung ke peternak maupun setiap forum warga," imbuhnya. 

Selain itu juga vaksinasi yang dilakukan door to door, hingga pemberian vitamin maupun suplemen tambahan bagi ternak. (ima) 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved