Berita Banyumas

Perjuangan Tukang Sol di Purwokerto Banyumas Naik Haji, Banting Tulang Kumpulkan Uang 15 Tahun

Setiap ayuhan sepeda dari rumahnya ke Alun-alun Purwokerto tempatnya menggelar lapak yang berjarak cukup jauh terucap niat: naik haji.

Permata Putra Sejati/TribunBanyumas.com
Tukang sol sepatu di Purwokerto, Banyumas naik haji. Rohmat Sodikin (62) warga Kelurahan Grendeng, Purwokerto Utara yang sehari-sehari berprofesi sebagai tukang sol sepatu, saat membuka lapaknya di Alun-alun Purwokerto, Jumat (24/2/2023). Tersimpan cita-cita dan impian mulia Rohmat Sodikin yang ingin naik haji. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Bagi Rohmat Sodikin (62), berangkat haji merupakan impian dan cita-citanya sejak lama.

Warga Kelurahan Grendeng, Purwokerto Utara ini harus banting tulang menjadi tukang sol sepatu demi mengumpulkan uang.

Setiap ayuhan sepeda dari rumahnya ke Alun-alun Purwokerto tempatnya menggelar lapak yang berjarak cukup jauh terucap niat: naik haji.

Ia biasanya duduk di bawah pohon beringin sisi sebelah timur Alun-alun Purwokerto.

Baca juga: Info Harga Sembako Kabupaten Banyumas 24 Februari 2023: Harga Sembako Tak Banyak Berubah

Tukang sol sepatu naik haji di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah.
Tukang sol sepatu naik haji di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah. (Permata Putra Sejati/TribunBanyumas.com)

Penghasilan menjual jasa sol sepatu memang tidak seberapa, namun berkat ketelatennya, dia berhasil menjemput impiannya untuk bertandang beribahan di Tanah Suci.

Rohmat sudah mendaftar haji pada 2014 dan rencananya apabila tidak ada halangan akan berangkat ke Tanah Suci pada 2028.

Namun, sepertinya rencana keberangkatannya akan sedikit mundur karena sebelumnya ada pembatasaan saat pandemi.

Dia bercerita langsung membayarkan uang  senilai Rp50 juta untuk dirinya dan istri agar dapat berangkat haji ke Baitullah.

Ia mengumpulkan uang selama kurang lebih 15 tahun lamanya agar dapat membayar haji.

Baca juga: Nobar Literasi Digital Kemenkominfo Hadir di Desa Kalisalak Banyumas, Undang Pelaku Ekonomi Kreatif

Dimulai sejak 2005 kemudian terkumpul terus dan pada 2014 uang haji berhasil dibayarkan Rp50 juta.

Ia mengatakan dari dulu punya cita-cita naik haji dengan harapan dapat menyempurnakan rukun agama.

Meskipun masih cukup lama tetapi dia selalu update informasi seputar haji lewat ponsel.

"Kalau tidak sama saya, istri tidak mau. 

Kurang mantap kalau sendiri.

Nabung lah biasanaya Rp200 ribu - Rp300 ribu per minggu jadi harus dan disiplin," katanya kepada TribunBanyumas.com, Jumat (24/2/2023).

Ia mengatakan masih mengumpulkan uang buat pelunasan di tahun 2028.

"Kalau ada rezeki lain kita masukkan kesitu, syaratnya jangan dipakai buat keperluan lain," katanya.

Rohmat menabung di bank supaya tetap aman.

Baca juga: Miris! Pria di Somagede Banyumas Cabuli Bocah 5 Tahun, Korban Merupakan Teman Anak Pelaku

Ia mengatakan penghasilan sebagai tukang sol sepatu jelas tidak menentu. 

Dalam sehari dia bisa mendapatkan untung Rp50 ribu - Rp300 ribu. 

Rata-rata harian pendapatan Rp100 ribu.

Selain menjadi tukang sol kalau ada kerjaan lain seperti tukang batu dia lakukan.

Pernah Diusir

Rohmat Sodikin menjadi tukang sol sepatu sejak 1986.

Ia menjadi tukang sol lama di dekat Alun-alun Purwokerto

Dulu pernah diusir, ditertibkan karena penataan alun alun. 

Hingga akhirnya dapat balik lagi.

Baca juga: Apa Kabar Proyek Tol Pejagan-Cilacap? Bappedalitbang Banyumas Buka Kartu Soal Kajian

"Saya sempat ngobrol dengan bupati dan wabup agar dapat bekerja di dekat alun-alun dan dipersilahkan saja. 

Malah bupati kalau sol sepatu di sini," katanya.

Tarif sol Rp20 ribu mulai dari sandal. 

Ia bercerita sering kali menangani sandal bupati dari masa ke masa.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Xpander vs Vario di depan RSUD Margono Purwokerto Banyumas

Salah satu motivasinya yang lain adalah keluarganya banyak yang sudah berhaji.

"Kalau Allah menghendaki berangkat ya saya berangkat.

Tahun kemarin terkena diabetes tapi sudah sembuh, sehingga saya harus benar-benar jaga kesehatan.

Seenggaknya pada 2028 harus terkumpul Rp50 juta lagi dan sekarang sudah Rp21 juta.

Kalau ada kebutuhan mendesak tidak akan saya ambil.

Harus disiplin, kalau tidak disiplin tidak bisa," katanya.

Dalam mendaftar haji dia mengaku sama sekali tidak mau meminta bantuan anak-anaknya yang sudah berumah tangga.

"Rezekinya alhamdulilah dimudahkan lebih dari cukup. 

Kita juga berbagi rezeki kalau hari Jumat," imbuhnya.

Ia biasanya buka mulai pukul 08.30 WIB sampai 16.00 WIB. (*)

Baca juga: Sejumlah Jalan di Purwokerto Ditutup saat Festival Kentongan HUT Banyumas, Ini Titiknya

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved