Berita Banyumas
Menyusuri Jejak Sejarah Sekolah di Banyumas ala BHHC, Kunjungi SMAN 5 hingga Kompleks HCS Bruderan
Belasan anak muda di Banyumas mengunjungi sejumlah sekolah berlabel cagar budaya di Purwokerto, Sabtu (26/11/2022).
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
Purwokerto, kala itu, menjadi kota baru yang bergeliat terkoneksi dengan jalur kereta api lembah Serayu pada tahun 1896.
Baca juga: Hati-hati! Ujung Jembatan Lopasir Karanglewas Banyumas Ambles. Sementara, Mobil Dilarang Melintas
Baca juga: Di Sela Muktamar di Banyumas, Al Irsyad Al Islamiyyah Kirim Relawan Bantu Korban Gempa Cianjur
Tidak seperti sekolah-sekolah untuk orang-orang Eropa, pembangunan gedung-gedung sekolah atas untuk pribumi, baru mulai dilakukan tahun 1920an.
Bangunan sekolah masa Hindia Belanda yang kini masih digunakan di antaranya SMA Negeri 2 Purwokerto yang dahulunya Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) atau Sekolah Menengah Pertama Purwokerto.
Kemudian, Kweekschool atau Noormalschool yang lahannya menjadi tiga bagian, yaitu SMP Negeri 2 Purwokerto, SMA Negeri 5 Purwokerto, dan SMP Negeri 3 Purwokerto.
Serta, kompleks HCS Bruderan yang tidak hanya memiliki sejarah pendidikan namun pernah menjadi komplek internir untuk warga Tionghoa pada masa Jepang. (*)
Baca juga: Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini, Minggu 27 November 2022: Naik Tipis
Baca juga: Banjarnegara Selenggarakan Job Fair Selama Dua Hari, Tersedia 5.135 Lowongan Kerja
Baca juga: Menyusuri Destinasi Alam Curug Nangga di Pekuncen yang Disebut Air Terjun Terunik di Jawa Tengah
Baca juga: Peserta Pospenas IX Solo Ikuti City Tour, Dari Borobudur hingga Tawangmangu: Bangkitkan Perekonomian
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/komunitas-pelestari-sejarah-banjoemas-history-and-heritage-bhhc-sabtu-26112022.jpg)