Berita Banyumas
Delapan Siswa MI di Sumpiuh Banyumas Diduga Keracunan Permen Lolipop, Tumbang saat Upacara
Delapan siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, diduga keracunan permen, Senin (14/11/2022).
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Delapan siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, diduga keracunan permen, Senin (14/11/2022).
Mereka mengalami pusing dan mual saat mengikuti upacara bendera di sekolah, Senin pagi.
Sebelum upacara, mereka mengonsumsi permen lolipop yang dibeli dari pedagang jajanan dekat sekolah.
"Mereka pusing dan mual (saat upacara). Kedelapan siswa tersebut lantas dibawa ke kantor untuk beristirahat dan menjalani perawatan," ujar Kapolsek Sumpiuh AKP Yanto.
Baca juga: Alami Mual dan Muntah, Puluhan Siswa SD Negeri 1 Sokanegara Banyumas Diduga Keracunan Teh Kemasan
Baca juga: Viral, Sopir Truk Mengaku Dimintai Uang Rp50 Ribu saat Isi Solar Bersubsidi di SPBU Rawalo Banyumas
Baca juga: Diguyur Hujan Seharian, Banyumas Dikepung Banjir dan Longsor. Akses Jalan Desa Putus
Karena setelah beberapa saat kondisi mereka belum membaik, pihak sekolah mendatangkan bidan desa untuk memeriksa.
Dari hasil pemeriksaan diputuskan, mereka dirujuk ke Puskesmas II Sumpiuh untuk menjalani perawatan lanjutan.
Seusai mendapat perawatan medis di puskesmas mereka diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.
"Sampel permen sudah dibawa Inafis dan Dokkes Polresta Banyumas untuk diuji laboratorium," imbuh Yanto.
Sementara, informasi dari Kepala Sekolah, Ali Makhrus, para siswa yang diduga mengalami keracunan, mengaku makan permen jenis Mallows Pop.
"Sudah pulang semua, alhamdulillah, karena rawat jalan," terangnya. (*)
Baca juga: Batang Kekurangan Ratusan Guru SD dan Puluhan Guru SMP, Krisis Tenaga Pendidik?
Baca juga: Kenali Gejala Asam Lambung yang Sudah Kronis, Berikut Ciri-cirinya yang Harus Diwaspadai
Baca juga: Indahnya Kebersamaan, Yayasan Katolik Sediakan Fasilitas untuk Peserta Muktamar Muhammadiyah di Solo
Baca juga: 391 Calon Jemaah Haji Kota Semarang Mundur. Bukan Hanya Waktu Tunggu, Masalah Ekonomi Jadi Alasan
