Berita Nasional
Akui Subsidi Tak Tepat Sasaran, Pemerintah Pastikan Kuota Pertalite dan Solar Habis sebelum Desember
Pemerintah mengonfirmasi, kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, Pertalite dan Solar, habis sebelum akhir tahun.
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Pemerintah mengonfirmasi, kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, Pertalite dan Solar, habis sebelum akhir tahun.
Kondisi ini terjadi lantaran permintaan BBM bersubsidi melonjak dalam beberapa bulan terakhir.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, dari perhitungan, kuota Pertalite diperkirakan habis pada September.
Sementara, BBM bersubsidi jenis Solar, akan habis Oktober.
Ia menjelaskan, pemerintah telah menetapkan kuota Pertalite sebanyak 23,05 juta kiloliter (KL) pada 2022.
Namun, hingga Juli 2022, realisasi konsumsi Pertalite di masyarakat ternyata sudah mencapai 16,84 juta KL.
"Setiap bulan (konsumsinya) 2,4 juta KL. Kalau ini diikuti, bahkan akhir September ini habis untuk (kuota) Pertalite," ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komite IV DPD RI, Kamis (25/8/2022).
Baca juga: Bertemu Komisi 7 DPR RI, Menteri ESDM Pastikan Pemerintah Masih Evaluasi Opsi Kenaikan Harga BBM
Baca juga: Sidang Paripurna DPR Bahas RUU APBN 2023 Diwarnai Penolakan Kenaikan Harga BBM hingga Promosi Capres
Sementara untuk Solar, tahun ini, pemerintah telah menetapkan kuotanya sebanyak 14,91 juta KL.
Dari jumlah tersebut, hingga Juli 2022, realisasi konsumsinya sudah mencapai 9,88 juta KL.
Jika mengikuti tren konsumsi itu maka sebelum akhir tahun, kuota Solar dipastikan sudah habis.
"Jadi, kalau ikuti tren ini, bulan Oktober habis kuotanya itu (Solar)," imbuhnya.
Bendahara Negara itu mengatakan, pada dasarnya, konsumsi Pertalite dan Solar yang sudah hampir memenuhi batas kuota itu, lebih banyak dinikmati orang kaya.
Artinya, hanya sedikit dari anggaran subsidi dan kompensasi BBM yang dinikmati orang miskin.
Ia menjelaskan, dari anggaran subsidi dan kompensasi energi tahun ini, yang ditetapkan sebesar Rp 502,4 triliun, di antaranya mencakup alokasi untuk Pertalite sebesar Rp 93 triliun dan alokasi untuk Solar sebesar Rp 143 triliun.
Sayangnya, anggaran Pertalite dan Solar itu malah lebih banyak dinikmati oleh orang kaya, sebab banyak orang dengan daya ekonomi yang mampu lebih memilih mengonsumsi BBM bersubsidi.