PSIS Semarang

Persis Solo Vs PSIS Semarang Jadi Panggung Duel Pelatih Brasil, Ini Kata Sergio Alexandre

Laga lanjutan Grup A Piala Presiden 2022 antara Persis Solo vs PSIS Semarang jadi panggung duel bagi dua pelatih asal Brasil.

IG dan Tribunnews
Pelatih PSIS Semarang, Sergio Alexandre dan Pelatih Persis Solo, Jacksen F Tiago. Kedua tim bakal berlaga pada laga lanjutan Grup A Piala Presiden 2022 di Stadion Manahan Solo, Selasa (21/6/2022). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Laga lanjutan Grup A Piala Presiden 2022 antara Persis Solo dan PSIS Semarang jadi panggung duel bagi dua pelatih asal Brasil.

Dua juru taktik dari Brasil yang dimaksud yakni pelatih PSIS Semarang, Sergio Alexandre dan pelatih Persis Solo, Jacksen F Tiago.

Adapun laga Persis Solo vs PSIS Semarang dijadwalkan berlangsung di Stadion Manahan Solo, Selasa (21/6/2022).

Duel kedua tim akan jadi ajang adu strategi terbaik antar kedua pelatih tim yang sama-sama berpaspor Brasil.

Baca juga: PREDIKSI Line Up Persis Solo Vs PSIS Semarang Piala Presiden 2022

Nakhoda baru Mahesa Jenar, Sergio Alexandre merupakan pelatih asal Brasil yang musim lalu debut di kompetisi sepakbola nasional sebagai headcoach Persiraja Banda Aceh.

Sementara pelatih Persis Solo, Jacksen F Tiago juga berasal dari Brasil.

Bedanya, Jacksen lebih memiliki pengalaman dan jam terbang tinggi di persepakbolaan Indonesia baik sebagai pemain ataupun pelatih.

Eks-pelatih Persipura Jayapura tersebut sudah memulai karir sebagai pemain di Tanah Air sejak era-90an.

Nakhoda baru Mahesa Jenar, Sergio Alexandre menyatakan, timnya sudah siap tempur meski jeda pertandingan PSIS cukup singkat yakni tiga hari.

Tentu ini berbeda dengan Persis Solo yang jeda pertandingannya sekitar sepuluh hari.

"Persiapan kami cukup baik, semua tahu laga besok akan sangat penting. Semuanya berjalan lancar, dan kami harap besok bisa memberikan permainan yang bagus," kata Sergio Alexandre dalam jumpa pers di Stadion Manahan, Senin (20/6/2022).

Baca juga: Menangi 4 Laga dari 8 Pertemuan dengan Persis Solo, Dominasi PSIS Semarang Bakal Berlanjut?

Saat ini, PSIS berstatus sebagai pemuncak klasemen Grup A dengan koleksi empat poin.

Unggul selisih gol dengan PSS Sleman di urutan kedua.

Sementara itu Persis Solo ada di urutan empat dengan koleksi satu poin.

Soal rivalitas kedua tim, Sergio mengaku tak terlalu terbebani soal historis pertemuan kedua tim.

"Pertandingan baru harapan baru, kedua tim besok sama-sama ingin menang.

Kami tidak mau pikirkan mengenai head to head kedua tim di masa lampau, karena pasti situasinya akan berbeda.

Kedua tim juga sama-sama telah membentuk tim yang lebih kuat dibanding sebelum-sebelumnya," kata Sergio.

Baca juga: Dewangga, Jonathan, dan Alie Sudah Gabung, Siap Turun saat Laga Derby Jateng PSIS vs Persis Solo?

Jacken F Tiago

Dikutip dari Tribunnewswiki.com, Jacksen Ferreira Tiago dikenal juga dengan Jacksen F Tiago adalah mantan pemain sepak bola dan saat ini menjadi pelatih.

Jacksen F Tiago lahir di Rio de Janeiro, Brasil, pada tanggal 28 Mei 1968.

Petrokimia Putra adalah klub pertama yang Jacksen F Tiago bela di Indonesia.

Dia adalah salah seorang striker asing dan pelatih tersukses di Indonesia.

Jacksen F Tiago dilahirkan di favela atau pemukiman kumuh Rio de Janeiro, Jacarezinho.

Berangkat dari Brasil, Jacksen muda mempunyai satu tujuan untuk berkarier sebagai pesepak bola di Negeri Jiran.

Akhirnya ada tawaran dari PSSI untuk bermain di klub Indonesia.

Mengingat pada waktu itu kompetisi sistemnya konsorsium.

Baca juga: Demi Nonton Langsung Derby Jateng Persis Solo vs PSIS Semarang, Suporter Terpaksa Beli Tiket VIP

Manajer baru Persis Solo Jacksen F Tiago.
Manajer baru Persis Solo Jacksen F Tiago. (TRIBUNBANYUMAS/DOK PERSIS SOLO)

Setelah menerima tawaran tersebut, Jacksen F Tiago pun dipinang Petrokimia Putra dan sekalius menjadi klub pertamanya di Indonesia.

Jacksen mengaku beruntung bergabung dengan Petrokimia Putra, menurutnya pada saat ini pengelolaan Petrokimia Putra sangat baik.

Jacksen berhasil membawa Petrokimia menembus final Liga Indonesia 1994-1995.

Setelah gagal membawa Petrokimia juara, duet ini akhirnya meraih trofi saat membela Persebaya pada Liga Indonesia 1996-1997.

Jacksen juga menjadi pencetak gol terbanyak musim tersebut.

Dua musim bersama Persebaya, dia lalu pindah membela Geylang United di Liga Singapura, namun hanya bertahan semusim sebelum kembali ke Persebaya.

Pada tahun 2001, dia kembali bermain di Petrokimia klub pertamanya di Indonesia dan mengakhiri karier sebagai pemain di musim tersebut.

Sebagai pelatih, kariernya dimulai di klub kecil Assyaabab lalu berlanjut ke Persebaya Surabaya.

Menahkodai tim Bajol Ijo karier kepelatihannya melesat dengan mampu membawa kesebelasan tersebut juara pada kompetisi tahun 2004.

Baca juga: Jelang Derby Jateng PSIS vs Persis Solo di Piala Presiden, Gubernur Ganjar Minta Suporter Tertib

Meski sempat tenggelam saat membesut Persitara lantaran terjadi konflik dengan manajemen klub, tapi Jackson kembali bangkit dengan membawa juara Persipura Jayapura di Indonesia Super League tiga kali.

Prestasi di Persipura sempat mengantarkan Jacksen menjadi pelatih Timnas Indonesia di kualifikasi Piala Asia pada Maret 2013.

Namun kesempatan melatih Timnas Indonesia tidaklah lama, dan pada November 2014 Jacksen dikontrak oleh Penang FA dan membawa Penag FA promosi ke Liga Super Malaysia.

Sekembalinya dari Malaysia, Barito Putera mengontraknya dengan durasi tiga musim, pada tahun 2017.

Di Barito Putera, Jacksen punya tugas berat. Membawa kejayaan Banua seperti yang dia lakukan di Surabaya dan Jayapura.

Tapi, manajemen Barito tahu bahwa prestasi tak bisa instan, oleh karenanya ada program tiga musim.

Namun, Jackson F Thiago memilih mundur pada pertengahan tahun 2019 karena merasa tidak mampu memenuhi harapan dari manajemen klub.

Rangkuman Karier

Pemain

1994–1995: Petrokimia Putra
1995–1996: PSM Makassar
1996–1998: Persebaya Surabaya
1998: Guangzhou Matsunichi
1999: Geylang United
1999–2000: Persebaya Surabaya
2001: Petrokimia Putra

Kepelatihan

2002–2003: Assyabaab Surabaya
2003–2005: Persebaya Surabaya
2006: Persita Tangerang
2007: Persiter Ternate
2008: Mitra Kukar
2008: Persitara Jakarta Utara
2008–2014: Persipura Jayapura
2013: Timnas Indonesia
2014–2016: Penang FA
2017–2019: PS Barito Putera
2020: Persipura Jayapura.

Sergio Alexandre

Sergio Alexandre sosok yang baru di wajah Indonesia.

Sebelum menangani Persiraja Banda Aceh, Sergio Alexandre tercatat menangani klub di Liga Thailand, Suphanburi FC.

Namun menurut Transfermarkt, dia menjadi pelatih Suphanburi FC pada 2016 lalu, dalam rentang waktu dari Januari hingga Maret.

Ia hanya memimpin dalam empat pertandingan, dua laga berhasil dimenangkan Suphanburi FC, dan masing-masing satu laga dengan hasil imbang dan kalah.

Pelatih PSIS Semarang, Sergio Alexandre
Pelatih PSIS Semarang, Sergio Alexandre (ist/IG Sergio)

Masih menurut sumber di atas, Sergio Alexandre juga pernah menjadi juru taktik klub Uni Emirat Arab, Al Shaab.

Ia memimpin Al-Shaab di kompetisi teratas sepak bola UEA, UEA Pro League dalam 13 pertandingan pada musim 2012/2013.

Persentase kemenangan Al-Shaab di bawah asuhan Sergio Alexandre tak begitu baik, dalam jumlah pertandingan di atas, Al-Shaab hanya memenangkan dua pertandingan, 10 kekelahan dan sekali hasil imbang.(*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved