Berita Banjarnegara
Mayoritas Gas Beracun di Dieng Banjarnegara Jenis H2S, Apa Dampaknya Jika Terhirup?
Keberadaan gas beracun di wilayah Dieng dibenarkan petugas Pos Pengamatan Gunung Api Dieng Aziz.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Kasus tewasnya seorang pekerja akibat menghirup gas beracun di wellpad 28 PLTP Dieng yang dikelola PT Geo Dipa Energi, Sabtu (12/3/2022), menunjukkan betapa ganasnya gas panas bumi di dataran tinggi wilayah Banjarnegara ini.
Selain menewaskan seorang pekerja, kejadian itu juga mengakibatkan delapan orang dilarikan ke rumah sakit.
Hingga Senin (14/3/2022), ada tiga pekerja yang masih dirawat intensif di RSUD Wonosobo.
Sisanya, telah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan.
Keberadaan gas beracun di wilayah Dieng dibenarkan petugas Pos Pengamatan Gunung Api Dieng Aziz.
Hanya saja, Aziz mengaku tak mengetahui jenis gas beracun yang dihirup pekerja yang tengah membersihkan sumur bor itu.
Sebab, pihaknya tidak dilibatkan dalam proses investigasi di lapangan.
Baca juga: KONDISI Terkini Korban Keracunan Gas PLTP Dieng: 4 Korban Sudah Pulang, 1 Orang Masih di ICU
Baca juga: Mengenang Tragedi Kawah Sinila Dieng, Bencana Gas Beracun yang Menewaskan Ratusan Warga Satu Desa
Baca juga: Satu Jembatan dan 4 Rumah Rusak akibat Banjir Longsor di Banjarnegara, BPBD Salurkan Bantuan
Hanya, Aziz mengatakan, gas beracun berada di kawah-kawah aktif gunung api Dieng.
Termasuk, di kawah aktif yang kini menjadi destinasi wisata, semisal Kawah Sikidang dan Kawah Candradimuka.
Juga, di Kawah Sileri yang kini ditutup untuk umum karena kerap terjadi erupsi.
Dari kawah-kawah tersebut, Aziz mengatakan, gas beracun yang sering dikeluarkan adalah H2S.
"Dominan H2S," katanya, Rabu (16/3/2022).
Menurut Aziz, dalam konsentrasi ringan, bau gas ini tercium seperti bau telur busuk.
Juga, tidak menimbulkan efek berarti bagi mereka yang menghirup.
"Namun, dalam konsentrasi tinggi, keberadaan gas ini membahayakan," imbuhnya.
Data PVMBG Pos Pengamatan Gunung Api Dieng, dalam konsentrasi tinggi, 350-450 PPM, gas H2S bisa menyebabkan syaraf penciuman lumpuh, hingga kepala pusing, dan sukar bernapas.
Baca juga: Terseret Arus saat Seberangi Sungai Ente, Warga Cilongok Banyumas Ditemukan Tewas
Baca juga: Pertamina Mulai Perbaiki Pipa Bocor dan Bersihkan Sungai yang Tercemar Minyak di Sambong Blora
Baca juga: Jadwal All England Hari Pertama: 2 Derby Indonesia Bakal Tersaji, Perang Saudara Ganda Putra!
Baca juga: Temukan 9 Titik Rawan Bencana Alam di Jalur Kereta Api, Ini yang Dilakukan PT KAI Daop 5 Purwokerto
Hingga pada konsentrasi lebih tinggi, 450-600 PPM, H2S bisa membuat orang sulit bernapas, kerja jantung terganggu, hingga kekuatan tubuh melemah, dan meninggal.
Pada konsentrasi 600-10000 PPM, korban bisa langsung tidak sadar dan meninggal dalam waktu kurang dari 15 menit atau lebih.
Meski begitu, Aziz memastikan, kondisi kawah aktif di Dieng, termasuk kawah yang menjadi destinasi wisata, dalam pantauan petugas PVMBG.
Sehingga, akan ada peringatan bagi wisatawan saat terjadi peningkatan konsentrasi gas beracun. (*)