Konflik Rusia Ukraina
Anak Kos, Siap-siap! Konflik Rusia-Ukraina Dapat Memicu Kenaikan Harga Mi Instan. Ini Penjelasannya
Konflik Rusia dan Ukraina yang berkepanjangan dikhawatirkan berimbas pada rakyat kecil dan anak kos di Indonesia. Kok bisa?
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Konflik Rusia dan Ukraina yang berkepanjangan dikhawatirkan berimbas pada rakyat kecil dan anak kos di Indonesia. Kok bisa?
Ini terjadi karena konflik kedua negara tersebut dapat memicu kenaikan harga gandum yang merupakan bahan baku utama pembuatan mi instan, roti, serta beberapa produk lain makanan.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan Minuman (Gapmmi) Adhi S Lukman mengatakan, pasokan gandum terbesar Indonesia berasal dari Ukraina.
Meski begitu, Adhi memastikan, pengusaha mempertimbangkan banyak hal sebelum menaikkan harga pangan tersebut.
Menurut dia, kenaikan harga bergantung pada lamanya intensitas perang yang terjadi.
Jika invasi Rusia berhenti sekitar 1-2 pekan ke depan, potensi kenaikan harga akan jauh lebih kecil.
Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina, Romulo: Tak Ada Potensi Perang Dunia 3, Ibarat Mantan Pacar Diajak Balikan
Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina, Guru Besar Unsoed: Peran Aktif Indonesia Dibutuhkan
Baca juga: Rusia Klaim Sukses Uji Coba Rudal Jelajah Anti-Kapal Hipersonik
Sebab, pengusaha besar, umumnya memiliki stok bahan jadi untuk 2 pekan hingga 1 bulan.
Sementara, stok bahan baku cukup untuk 2-3 bulan.
"Industri sebenarnya masih punya stok yang tersedia baik bahan baku maupun barang jadi. Jadi industri tidak serta merta menaikkan harga langsung dengan kenaikan harga spot," kata Adhi, dikutip dari Kompas.com, Minggu (27/2/2022).
Namun, jika invasi berjalan sekitar 1 bulan, Adhi menilai, potensi kenaikan harga akan makin besar mengingat 26 persen stok gandum Indonesia disuplai dari Ukraina.
Sementara, mengacu pada data Badan Pusat Statistik, Ukraina berada di urutan pertama sebagai pengimpor gandum di Indonesia.
Pada tahun 2020, impor gandum Indonesia dari Ukraina mencapai 2,96 juta ton.
Secara keseluruhan, di tahun 2020, total impor gandum Indonesia sebanyak 10,299 juta ton.
Dengan demikian, Ukraina berkontribusi pada lebih dari 20 persen stok gandum di Tanah Air.