Berita Pendidikan
Karanganyar Belum Sepenuhnya Terapkan PTM 100 Persen, Alasannya Masih Berhati-hati
Siswa yang mengikuti pembelajaran 50 persen dari kapasitas normal tiap rombongan belajar atau kelas.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - Sekolah di tingkat SMA/SMK masih menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas.
Meski sekolah tingkat SMP di Kabupaten Karanganyar telah menggelar pembelajaran secara penuh.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Jateng, Sunarno menyampaikan, kebanyakan sekolah SMA/SMK masih menerapkan PTM terbatas, meski secara aturan telah diperbolehkan menggelar PTM penuh.
Baca juga: Tahap Dua Proyek Gedung Teater Karanganyar Sudah Rampung, Ini Penampakannya
Baca juga: Satu Jam Hujan Deras, Talud Jembatan Longsor di Desa Wukirsawit Karanganyar, Mobil Dilarang Melintas
Baca juga: Catatan Akhir Tahun Polres Karanganyar - Setahun Tangani 172 Kasus Kriminalitas, 129 Terselesaikan
Baca juga: Setiap Pintu Cuma 700 Orang - Cara Pemkab Karanganyar Antisipasi Lonjakan Pendakian Gunung Lawu
"Syaratnya kan vaksin kedua (siswa) sudah di atas 80 persen."
"Ini sebenarnya sudah memenuhi syarat, tetapi teman-teman (kepala sekolah) masih hati-hati."
"Hanya mengambil 50 persen," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (3/1/2022).
Dengan demikian, siswa yang mengikuti PTM di sekolah dibagi menjadi dua shift yakni pagi dan siang hari.
Lanjutnya, siswa yang mengikuti pembelajaran 50 persen dari kapasitas normal tiap rombongan belajar atau kelas.
"Hingga saat ini pembelajaran masih hybrid, daring, dan luring," ucapnya.
Kepala SMP Negeri 5 Karanganyar, Wardoyo mengatakan, kegiatan belajar mengajar telah dimulai 100 persen sesuai surat edaran Disdikbud Kabupaten Karanganyar.
Di SMP Negeri 5 Karanganyar total ada 765 siswa.
"Waktu pembelajaran maksimal 6 jam."
"Untuk menghindari kerumunan tiap kelas masuknya diatur selang 30 menit."
"Siswa kelas VII masuk kelas pukul 07.00."
"Pulangnya juga demikian."
"Kelas VII pulang lebih awal," terangnya.
Dengan telah dimulainya PTM secara penuh, lanjut Wardoyo, protokol kesehatan diterapkan selama pembelajaran.
Fasilitas prokes telah disediakan di sekolah seperti cek suhu tubuh, tempat cuci tangan, dan masker.
Dia meminta kepada para guru supaya memperhatikan jarak kursi antar siswa selama berlangsungnya pembelajaran di kelas supaya tidak bergerombol.
"Mau masuk dicek suhu, kalau di atas 36,5 derajat Celcius, disarankan diantar pulang."
"Kalau di rumah merasa panas, pilek batuk disarankan tidak masuk sekolah, cukup memberikan pemberitahuan ke sekolah."
"Sehingga siswa tidak enak badan tidak perlu dipaksakan masuk sekolah," ungkapnya. (*)
Disclaimer Tribun Banyumas
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).
Baca juga: Enam Pria Kepergok Pesta Miras di Kawasan PAI Kota Tegal, Mereka Warga Brebes
Baca juga: Rumah Heni Dua Kali Tersambar Petir, Begini Cerita Ngilu Ibu Tiga Anak Ini, Terjadi di Kota Tegal
Baca juga: Ganjar Apresiasi Inisiatif Polres Pemalang, Dirikan Gerai Vaksinasi Bernama Si Sambeng
Baca juga: Viral, Aksi Balap Liar Terjadi di Exit Tol Pekalongan. Ditonton Seratusan Orang sambil Berkerumun
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/simulasi-ptm-sma-karanganyar.jpg)