Berita Banjarnegara Hari Ini
Masih Kontroversi, Penggantian Logo Banjarnegara Dikaitkan Partai Politik, Tuswadi Katakan Ini
Gambar pohon beringin pada lambang daerah Kabupaten Banjarnegara, berganti menjadi gambar Candi Arjuna Dieng pada draft logo yang baru.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Wacana perubahan logo atau lambang daerah Kabupaten Banjarnegara mengemuka di tengah suasana pandemi Covid 19 yang masih melanda.
DPRD Kabupaten Banjarnegara bahkan telah membahas rencana perubahan lambang daerah dalam rapat yang mengundang stakeholder.
Draft logo baru Kabupaten Banjarnegara itu pun telah beredar di media sosial hingga menuai kontroversi di masyarakat.
Baca juga: Lima Kecamatan Masuk Prioritas Penanganan Kemiskinan Ekstrem Banjarnegara, Ini Rencana Programnya
Baca juga: Belum Divaksin dan Terjaring Razia, Pengendara di Banjarnegara Langsung Ditawari Vaksinasi Gratis
Baca juga: Ada 20 Paket Proyek yang Dikerjakan Tahun Ini, DPUPR Banjarnegara Pastikan Semua Rampung November
Baca juga: Siswi MAN 2 Banjarnegara Curi Perhatian Dunia, Fani Kiper Timnas di Kualifikasi Piala Asia 2022
Gambar pohon beringin pada lambang daerah Kabupaten Banjarnegara, berganti menjadi gambar Candi Arjuna Dieng pada draft logo yang baru.
Ilmuwan dari Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI), Tuswadi bahkan menepis anggapan simbol pohon beringin pada logo Kabupaten Banjarnegara identik dengan partai politik tertentu.
Masyarakat awam pun tahu, pohon beringin menjadi salah satu lambang Pancasila, yakni Sila ke 3 Persatuan Indonesia.
Gambar pohon beringin pada logo Kabupaten Banjarnegara justru kental dengan nuansa Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pohon beringin yang memiliki akar kuat menunjukkan persatuan Indonesia.
Tak ayal, karena maknanya yang mendalam, beringin dijadikan lambang Sila ke 3 Pancasila.
Begitupun simbol atau gambar lain pada logo Kabupaten Banjarnegara yang masing-masing punya makna filosofis tersendiri.
"Substansi gambar-gambar yang terdapat di lambang daerah sangat kental dengan nuansa Pancasila dan NKRI yang menjadi pemersatu seluruh bangsa Indonesia, termasuk rakyat Banjarnegara, " katanya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (1/10/2021).
Tuswadi mengatakan, lambang daerah dan semboyan daerah mengandung nilai historis sehingga tidak boleh diubah semaunya sendiri.
Terlebih jika alasannya hanya untuk mengikuti tren di tengah masyarakat.
Para tokoh Banjarnegara yang terlibat dalam penentuan lambang daerah Banjarnegara, kata Tus, pastilah orang-orang terdidik dan berpengalaman dalam sejarah NKRI.
Mereka juga memiliki komitmen yang kuat untuk tidak mempermainkan kepentingan satu golongan ke dalam gambar-gambar yang ada di lambang daerah.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/draf-logo-baru-kabupaten-banjarnegara.jpg)