Penanganan Corona
Asosiasi Pinsar Telur Nusantara Bantu Nakes Kabupaten Semarang, Serahkan 1,5 Ton Telur Kaya Protein
Total bantuan yang telah diserahkan melalui pemerintah daerah masing-masing mencapai 20 ton telur.
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, UNGARAN - Asosiasi Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Telur Nusantara menyumbangkan 1,5 ton telur kepada Pemkab Semarang.
Ketua Asosiasi Pinsar Telur Nusantara, Bambang Sutrisno mengatakan, bantuan telur itu tidak lain untuk menambah asupan protein bagi tenaga kesehatan (nakes) maupun masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
"Kami ingin memberikan kontribusi sebagai peternak ayam pe telur."
"Karena protein baik untuk asupan masyarakat penambah gizi daya tahan tubuh," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (31/7/2021).
Baca juga: Pedagang Cilok Ini Kaget Didatangi Bupati Semarang: Saya Kira Razia Karena Lagi Berjualan Disetop
Baca juga: PMI Kota Semarang Diserbu Penyintas Covid, Ramai-ramai Donor Plasma Konvalesen
Baca juga: Layanan Vaksinasi Dihentikan Sementara di Tujuh Puskesmas, Pemkot Semarang: Stok Lagi Menipis
Baca juga: Ngesti Klaim BOR Rumah Sakit di Kabupaten Semarang Turun 20 Persen, Berikut Data Updatenya
Menurut Bambang, gerakan sosial dari peternak itu dilakukan secara nasional, pada beberapa kabupaten dan kota di Indonesia melalui asosiasi setiap daerah mulai Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Dia menambahkan, total bantuan yang telah diserahkan melalui pemerintah daerah masing-masing mencapai 20 ton telur.
Terkait stok telur saat ini kondisi cukup melimpah dan tidak ada kelangkaan di pasaran.
"Sebelumnya kami juga bagikan bantuan telur ke Kota Semarang sebanyak 1 ton."
"Kemudian Kota Surakarta dan Magelang."
"Intinya kami ingin ikut membantu masyarakat ditengah pandemi Covid-19," katanya.
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha menyatakan, 1,5 ton telur yang telah dikemas dengan ukuran masing-masing satu kilogram akan langsung disalurkan kepada penerima.
Dia mengungkapkan, perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Semarang sampai sekarang telah ada penurunan sekira 61 persen.
"Sekarang kasus aktif ada 1.685 kasus."
"Untuk Bed Ocupancy Rate (BOR) terus kami tambah di sejumlah rumah sakit."