Berita Kebumen Hari Ini
Dari Nama Stasiun Jadi Brand Genteng Melegenda di Kebumen, Mereka Menyebutnya Sokka
Genteng setengah jadi itu lantas dikeringkan di bawah terik matahari, hingga dibakar dengan tungku besar berbahan kayu bakar.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Beberapa perempuan tampak sibuk menyiapkan bahan genteng di tobong milik keluarga Nur Ali, warga Desa Kedawung, Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen, Rabu (7/7/2021).
Tanah yang telah halus dan dibentuk kotak itu siap dicetak merupa genteng.
Genteng setengah jadi itu lantas dikeringkan di bawah terik matahari, hingga dibakar dengan tungku besar berbahan kayu bakar.
Baca juga: Bakal Disemprot Disinfektan, Seluruh Toko dan Pasar Tradisional di Kebumen Tutup Hari Minggu
Baca juga: Dilarang Berjualan selama PPKM Darurat, PKL di Kebumen Bakal Terima Bansos Tunai Rp 750 Ribu
Baca juga: Rumah Warga Terpapar Corona Ditempeli Stiker: Polres Kebumen: Sekadar Penanda dan Pengingat
Baca juga: Gubernur Ganjar Puji Kesiapan Kebumen Terapkan PPKM Darurat: Ada Call Center 24 Jam setiap Hari
Mereka dikejar waktu untuk merampungkan pembuatan ribuan genteng Morando atas pesanan seorang.
Nur Ali berucap, saat ini pesanan mulai berdatangan setelah sempat sepi.
Seperti halnya pengrajin lain di desanya, dia melabeli produknya dengan nama Sokka.
Hanya ia menambahi nama itu dengan merek sendiri, HMS.
Cikal bakal kelahiran genteng Sokka Kebumen yang melegenda berasal dari daerah ini.
Meski dalam perjalanannya, banyak pengrajin dari berbagai daerah yang ikut menggunakan nama Sokka untuk melabeli produk mereka.
"Sokka itu nama stasiun di sini," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (7/7/2021).
Ali merupakan generasi kedua yang mewarisi usaha kerajinan genteng dari ayahnya, Muslim.
Dari beberapa orang yang mengawali usaha itu, muncul banyak pengrajin baru hingga kawasan itu berubah menjadi sentra genteng.
Hingga Genteng Sokka Kebumen dikenal masyarakat hingga sekarang.
Produk genteng Sokka Kebumen dikenal karena kualitasnya.