PPDB Jateng
PPDB Online SMA Masih Meninggalkan Masalah di Banjarnegara, Pupus Harapan Karena Terkendala Zonasi
Menurut Waka Bidang Humas SMA Negeri 1 Sigaluh, Heni Purwono, terdapat 216 calon peserta didik yang akan diterima dari 250 pendaftar.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Hasil seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB) tingkat SMA di Kabupaten Banjarnegara diumumkan Sabtu (26/6/2021).
Di SMA Negeri 1 Sigaluh misalnya, menurut Waka Bidang Humas SMA Negeri 1 Sigaluh, Heni Purwono, terdapat 216 calon peserta didik yang akan diterima dari 250 pendaftar.
Pendaftaran sudah dimulai pada 21 Juni 2021 dan ditutup pada 24 Juni 2021.
Tidak semua calon siswa mendaftar online secara mandiri di rumah ternyata.
Baca juga: Vaksinasi Massal di Banjarnegara Diikuti 4.000 Orang, Ini Kata Kepala Dinkes
Baca juga: Pemkab Banjarnegara Serahkan Bantuan Perbaikan Rumah Korban Bencana, Total Rp 399 Juta
Baca juga: Terima Kasih RSI Banjarnegara, Kista Seberat 12 Kilogram di Perut Riswati Berhasil Dikeluarkan
Baca juga: Semoga Ada Dermawan Buat Jirno, Difabel Asal Banjarnegara Ini Butuh Biaya Tambahan Modifikasi Motor
Kebanyakan pendaftar datang langsung ke sekolah.
Pihak sekolah pun telah menyiapkan operator khusus untuk membantu calon siswa untuk mendaftar secara online.
Mereka memilih datang langsung ke sekolah dengan sejumlah alasan.
Jaringan internet yang susah, terutama di pedesaan jadi kendala para orangtua atau calon siswa untuk mendaftar mandiri di rumah.
Di luar itu, banyak yang ternyata masih bingung atau tidak paham dengan tahapan pendaftaran, termasuk untuk menentukan jalur zonasi maupun prestasi.
"Terkendala internet dan tidak paham tahapannya," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (26/6/2021).
Banyaknya calon siswa dan pendampingnya yang datang ke sekolah, membuat pihaknya berupaya agar tidak terjadi kerumunan.
Ini untuk mencegah risiko penyebaran Covid-19 yang masih merajalela.
Kegiatan dilakukan menggunakan protokol kesehatan yang ketat.
Setiap hari, pihaknya membatasi maksimal 30 pendaftar yang datang ke sekolah sehingga bisa menjaga jarak.