Berita Tegal Hari Ini
Persoalan Klasik Tahunan di Pelabuhan Tegalsari Tegal, Over Kapasitas Saat Lebaran
Data dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Tegal, kapal perikanan berukuran di bawah 100 gross tonnage (GT) berjumlah 1.200 unit.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: deni setiawan
"Parkirnya saja sudah kelihatan saling berdempetan," kata Purwanto, ABK kapal berukuran 95 GT itu kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (29/5/2021).
Ketua HNSI Kota Tegal, Riswanto mengatakan, penumpukan kapal di pelabuhan perikanan sudah menjadi permasalahan tahunan.
Karena pelabuhan tersebut memang sudah tidak memadai.
Ia bercerita, PPP Tegalsari dibangun pada 2004 di masa Presiden ke 5 RI Megawati Soekarnoputri.
Saat itu pelabuhan perikanan dibangun untuk kapal berkapasitas 200 kapal dengan ukuran di bawah 30 GT.
Bertambahnya tahun, terjadi peningkatan jumlah kapal dan perubahan kelas.
Namun hingga saat ini pada 2021, belum ada pengembangan berupa perluasan atau pelebaran PPP Tegalsari, Kota Tegal.
"Saat ini kapal yang berlabuh jumlah sekira 1.200 unit dengan ukuran di bawah 100 GT."
"Sebanyak 800 kapal di pelabuhan perikanan Tegalsari dan 400 kapal ada di Pelabuhan Tegal milik PT Pelindo," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (29/5/2021).
Riswanto mengatakan, penumpukan kapal di pelabuhan perikanan berdampak kepada banyak pihak.
Pertama kepada nelayan, otomatis akan menghambat kapal-kapal perikanan untuk segera melaut.
Kapal tidak bisa keluar sebelum jalur utamanya terbuka.
Bahkan dibutuhkan waktu sekira satu bulan agar jalur keluar masuk pelabuhan perikanan dapat kembali normal.
Kemudian menurut Riswanto, kerugian juga dialami oleh asosiasi galangan kapal yang menyewa lahan milik PT Pelindo.
Karena aktivitas mereka terganggu oleh kapal-kapal perikanan yang harus menumpang berlabuh di Pelabuhan Umum Kota Tegal.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/pelabuhan-kota-tegal-2.jpg)