Berita Tegal Hari Ini

Persoalan Klasik Tahunan di Pelabuhan Tegalsari Tegal, Over Kapasitas Saat Lebaran

Data dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Tegal, kapal perikanan berukuran di bawah 100 gross tonnage (GT) berjumlah 1.200 unit. 

TRIBUN BANYUMAS/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
Ratusan kapal perikanan menumpuk di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari, Kota Tegal, Jumat (28/5/2021). Pelabuhan tersebut dinilai sudah tidak memadai dan over kapasitas. 

"Parkirnya saja sudah kelihatan saling berdempetan," kata Purwanto, ABK kapal berukuran 95 GT itu kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (29/5/2021). 

Ketua HNSI Kota Tegal, Riswanto mengatakan, penumpukan kapal di pelabuhan perikanan sudah menjadi permasalahan tahunan. 

Karena pelabuhan tersebut memang sudah tidak memadai. 

Ia bercerita, PPP Tegalsari dibangun pada 2004 di masa Presiden ke 5 RI Megawati Soekarnoputri. 

Saat itu pelabuhan perikanan dibangun untuk kapal berkapasitas 200 kapal dengan ukuran di bawah 30 GT. 

Bertambahnya tahun, terjadi peningkatan jumlah kapal dan perubahan kelas.

Namun hingga saat ini pada 2021, belum ada pengembangan berupa perluasan atau pelebaran PPP Tegalsari, Kota Tegal. 

Ratusan kapal perikanan menumpuk di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari, Kota Tegal, Jumat (28/5/2021). Pelabuhan tersebut dinilai sudah tidak memadai dan over kapasitas.
Ratusan kapal perikanan menumpuk di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari, Kota Tegal, Jumat (28/5/2021). Pelabuhan tersebut dinilai sudah tidak memadai dan over kapasitas. (TRIBUN BANYUMAS/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD)

"Saat ini kapal yang berlabuh jumlah sekira 1.200 unit dengan ukuran di bawah 100 GT."

"Sebanyak 800 kapal di pelabuhan perikanan Tegalsari dan 400 kapal ada di Pelabuhan Tegal milik PT Pelindo," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (29/5/2021). 

Riswanto mengatakan, penumpukan kapal di pelabuhan perikanan berdampak kepada banyak pihak. 

Pertama kepada nelayan, otomatis akan menghambat kapal-kapal perikanan untuk segera melaut. 

Kapal tidak bisa keluar sebelum jalur utamanya terbuka. 

Bahkan dibutuhkan waktu sekira satu bulan agar jalur keluar masuk pelabuhan perikanan dapat kembali normal. 

Kemudian menurut Riswanto, kerugian juga dialami oleh asosiasi galangan kapal yang menyewa lahan milik PT Pelindo

Karena aktivitas mereka terganggu oleh kapal-kapal perikanan yang harus menumpang berlabuh di Pelabuhan Umum Kota Tegal

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved