Berita Semarang
Kembangkan Wisata Religi, Pemkot Semarang Berencana Tata Makam KH Sholeh Darat di Bergota
Pemkot Semarang berencana menata makam KH Sholeh Darat yang berada di kompleks TPU Bergota, Kota Semarang.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang akan menata seluruh wisata religi yang ada di wilayah tersebut. Tahun ini, direncanakan penataan makam KH Sholeh Darat yang berada di kompleks Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bergota, Kelurahan Randusari, Semarang Selatan.
Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang mencatat, ada sekitar 16 makam tokoh agama di Kota Semarang.
Dalam jangka panjang, Pemkot berencana mengoneksikan seluruh makam tersebut dengan satu titik pusat bagi peziarah.
Kepala Bidang Pertamanan dan Pemakaman Disperkim Kota Semarang Murni Ediati mengatakan, penataan dilakukan secara bertahap lantaran anggaran untuk penataan wisata religi cukup besar.
Baca juga: Ekspor Motor Bodong Digagalkan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, dari Pati Dikirim ke Timor Leste
Baca juga: Lila Sudah Tergeletak Dekat Pintu Kamar Kos, Ini Penyebab Meninggalnya Penjual Mainan di Semarang
Baca juga: Klaster Keluarga Mendominasi Kasus Covid-19 di Kota Semarang, Hendi Contohkan Hal Ini
Baca juga: Data DKK Semarang: 20 Lansia Terpapar dan Meninggal Pasca Ikuti Vaksinasi, Kategori Komorbid
Untuk penataan makam KH Sholeh Darat di Bergota rencananya dilakukan lewat perbaikan gerbang dan jalan menuju makam.
Selama ini, cukup banyak peziarah yang datang namun akses jalan cukup sulit.
"Kami bertahap, karena dananya lumayan besar, perubahan anggaran nanti, kami perbaiki cungkupnya," papar Pipie, sapaannya, saat pemaparan penataan makam KH Sholeh Darat bertepatan dengan Haul ke-121 Maha Guru Ulama Nusantara, di Hotel Pandanaran, Sabtu (22/5/2021).
Dalam pemaparannya, Pipie meminta masukan kepada para ulama mengenai rencana penataan makam tersebut.
Rencananya, jalan masuk dan keluar makam KH Sholeh Darat menggunakan alternatif jalur bawah dan jalur atas.
Jalur bawah artinya, melalui jalur yang sudah ada, sedangkan jalur atas akan menggunakan travelator dengan sistem tenaga surya.
"Kalau jalur atas harus pakai tiang pancang yang dalam. Itu tidak disetujui, jadi kami sepakati jalur pengembangan makam tetap lewat bawah," terangnya.
Meski tetap menggunakan jalur bawah, lanjut dia, makam yang ada tidak boleh dipindahkan melainkan hanya digeser jika diperlukan.
Menurutnya, perlu dilakukan pendataan makam yang berdekatan dengan jalur keluar masuk.
Disperkim akan berkolaborasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) untuk pengembangan wisata religi.
Mengenai fasum lain, semisal musala, diakui Pipie, Disperkim cukup kesulitan jika harus membangun musala di kompleks makam KH Sholeh Darat. Namun, setidaknya, pihaknya akan memfasilitasi tempat wudhu dan toilet.
"Untuk makam KH Sholeh Darat, kami akan revisi sesuai masukan para kyai. Nanti, kami paparkan lagi Juni. Kalau oke, kami action Juli-Agustus," jelasnya.
Perwakilan tokoh ulama yang juga Ketua PCNU Kota Semarang, Anashom mengapresiasi inisiatif Pemkot yang berencana merenovasi makam ulama.
Di makam Sholeh Darat, pihaknya menyetujui konsep jalur bawah karena secara syariah diperbolehkan. Jika menggunakan jalur atas, ada risiko pemindahan beberapa makam.
"Kalau jalur bawah tidak sampai memindahkan makam. Hanya kijingnya yang kena," ujarnya.
Baca juga: Siap Hadapi Pilpres 2024, Ini Kriteria Pimpinan yang Dicari PDI Perjuangan
Baca juga: Tabungan Rp 128 Juta Milik Nasabah Bank Mandiri Raib, Diduga Kartu Debit Ditukar
Baca juga: Suarez Bawa Atletico Madrid Juara Liga Spanyol 2020-2021, Bobol Gawang Real Valladolid di Menit 67
Baca juga: Ekspor Motor Bodong Digagalkan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, dari Pati Dikirim ke Timor Leste
Dia berharap, penataan makam juga dibarengi penyediaan lahan parkir.
Pasalnya, setiap tahun, jumlah peziarah selalu membeludak. Hanya saja, selama pandemi ini, pihaknya membatasi agar tidak terjadi kerumunan.
Dia mengusulkan, ada beberapa jalur menuju ke makam KH Sholeh Darat untuk memecah keramaian.
"Ke depan, kami juga ingin ada pengelola makam seperti yang lain. Selama ini memang belum ada. Tadi juga ada masukan, diadakan haul besar setiap lima tahun jika sudah tidak dalam kondisi pandemi," tambahnya.
Di sisi lain, lanjut Anashom, ada usulan dari para ulama mengenai pengajuan KH Sholeh darat sebagai pahlawan nasional mengingat beberapa muridnya pun telah menjadi pahlawan nasional.
Pihaknya akan berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Kementrian Sosial karena penganugerahan menjadi wewenang Kemensos.
"Data pendukung sudah banyak tulisan. Selain merakyat, beliau juga ulama intelektual yang mengarang cukup banyak karya kitab," katanya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/pemkot-semarang-berencana-menata-makam-kh-sholeh-darat-di-bergota.jpg)