Berita Semarang

Kembangkan Wisata Religi, Pemkot Semarang Berencana Tata Makam KH Sholeh Darat di Bergota

Pemkot Semarang berencana menata makam KH Sholeh Darat yang berada di kompleks TPU Bergota, Kota Semarang.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/EKA YULIANTI FAJLIN
Pemerintah Kota Semarang bersama ulama membahas rencana penataan makam KH Sholeh Darat bertepatan dengan Haul ke-121 Maha Guru Ulama Nusantara, di Hotel Pandanaran, Sabtu (22/5/2021). 

"Untuk makam KH Sholeh Darat, kami akan revisi sesuai masukan para kyai. Nanti, kami paparkan lagi Juni. Kalau oke, kami action Juli-Agustus," jelasnya.

Perwakilan tokoh ulama yang juga Ketua PCNU Kota Semarang, Anashom mengapresiasi inisiatif Pemkot yang berencana merenovasi makam ulama.

Di makam Sholeh Darat, pihaknya menyetujui konsep jalur bawah karena secara syariah diperbolehkan. Jika menggunakan jalur atas, ada risiko pemindahan beberapa makam.

"Kalau jalur bawah tidak sampai memindahkan makam. Hanya kijingnya yang kena," ujarnya.

Baca juga: Siap Hadapi Pilpres 2024, Ini Kriteria Pimpinan yang Dicari PDI Perjuangan

Baca juga: Tabungan Rp 128 Juta Milik Nasabah Bank Mandiri Raib, Diduga Kartu Debit Ditukar

Baca juga: Suarez Bawa Atletico Madrid Juara Liga Spanyol 2020-2021, Bobol Gawang Real Valladolid di Menit 67

Baca juga: Ekspor Motor Bodong Digagalkan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, dari Pati Dikirim ke Timor Leste

Dia berharap, penataan makam juga dibarengi penyediaan lahan parkir.

Pasalnya, setiap tahun, jumlah peziarah selalu membeludak. Hanya saja, selama pandemi ini, pihaknya membatasi agar tidak terjadi kerumunan.

Dia mengusulkan, ada beberapa jalur menuju ke makam KH Sholeh Darat untuk memecah keramaian.

"Ke depan, kami juga ingin ada pengelola makam seperti yang lain. Selama ini memang belum ada. Tadi juga ada masukan, diadakan haul besar setiap lima tahun jika sudah tidak dalam kondisi pandemi," tambahnya.

Di sisi lain, lanjut Anashom, ada usulan dari para ulama mengenai pengajuan KH Sholeh darat sebagai pahlawan nasional mengingat beberapa muridnya pun telah menjadi pahlawan nasional.

Pihaknya akan berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Kementrian Sosial karena penganugerahan menjadi wewenang Kemensos.

"Data pendukung sudah banyak tulisan. Selain merakyat, beliau juga ulama intelektual yang mengarang cukup banyak karya kitab," katanya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved