Mudik Lebaran 2021
4 Pemudik asal Banyumas Masih Jalani Karantina di GOR Satria Purwokerto, Begini Suasananya
Gelanggang Olahraga (GOR) Satria Purwokerto telah menampung puluhan pemudik yang tiba di Banyumas sejak dibuka untuk karantina, 6 Mei 2021.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Gelanggang Olahraga (GOR) Satria Purwokerto telah menampung puluhan pemudik yang tiba di Banyumas sejak dibuka untuk karantina, 6 Mei 2021.
Sampai Rabu (12/5/2021), tercatat ada 38 pemudik yang menjalani karantina di GOR ini.
"Kalau total, ada 38 orang, tetapi keluar masuk. Saat ini, tersisa empat orang, tiga perempuan dan satu laki-laki," ujar Penanggung Jawab Karantina GOR Satria Purwokerto, Rudi Setiawan, di Purwokerto, Rabu (12/5/2021).
Baca juga: Jelang Lebaran, Pengrajin Ketupat di Banyumas Kebanjiran Pesanan. 3 Hari Bisa Buat 22 Ribu Ketupat
Baca juga: Karena Laporan Istri, Wagiman Jalani Karantina Lima Hari di GOR Satria Purwokerto, Begini Ceritanya
Baca juga: Pemkab Banyumas Siapkan GOR Satria Purwokerto sebagai Lokasi Karantina Pemudik, Dibuka 6-17 Mei
Menurut Rudi, BPBD Banyumas menyiapkan tiga tempat karantina di GOR, yaitu di lapangan futsal, aula serbaguna, dan Sasana Krida. Ada sekitar 100 velbed yang dipersiapkan di tiga tempat ini.
"Jadi, nanti, pemudik awalnya di swab antigen. Jika negatif maka tetap di karantina di GOR. Jika hasilnya positif maka akan karantina di Baturraden," terangnya.
Meskipun dinyatakan negatif, pemudik tetap dikarantina setidaknya lima hari di GOR Satria.
Kalau pemudik merasa mampu, dapat pindah karantina di hotel yang telah bekerjasama. Namun, biaya ditanggung pemudik.
Setiap pagi, para pemudik yang menjalani karantina, harus menjalani cek kesehatan.
Tim Satgas menyediakan fasilitas, di antaranya tim kesehatan, keamanan dari Satpol PP, logistik untuk makan, dan selimut.
Tempat karantina ini juga menyediakan ruang laktasi dan ibu hamil.
"Kemarin, ada bayi dan ibu menyusui tapi karena ibu menyusui mengidap kanker payudara maka diarahkan ke karantina hotel," kata Rudi.
Baca juga: Ditembak di Kaki, Pembunuh Pemandu Lagu di Pusponjolo Semarang Tertangkap. Sempat Kabur ke Grobogan
Baca juga: Masjid Agung Baitunnur Pati Perketat Prokes saat Salat Idulfitri, Imam dan Katib Wajib Bermasker
Baca juga: Warga Temukan Mayat Tenggelam di Sungai Kalianget Kebumen, Berawal dari Curiga Ada Motor Terparkir
Baca juga: Jemaah Salat Tarawih Berlarian, Truk Tabrak Musala di Wanadri Banjarnegara. 3 Warga Dilarikan ke RS
Salah satu pemudik, Wantilah (70), warga Pabuaran, Purwokerto Utara, mengaku datang dari Bekasi.
Dia pulang saat larangan mudik mulai berlaku, 6 Mei, menumpang mobil pribadi saudara asal Purworejo.
"Saya inisiatif lapor desa, lalu pihak desa mengarahkan saya ke sini. Terpaksa pulang karena kangen anak cucu, sudah tujuh bulan di Jakarta, bekerja sebagai PRT," katanya.
Wantilah mengaku biasa meski harus menjalani karantina di GOR Satria.
"Dibawa senang saja dan dibawa happy," katanya. (Tribunbanyumas/jti)