Berita Kudus
Tren 'Deposit' Sebelum Menikah Marak, Plt Bupati Kudus: Bidan Harus Agresif Mengedukasi Perempuan
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan, edukasi kesehatan produksi itu penting agar perempuan mengetahui kesehatan reproduksinya.
TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Ikatan Bidan Indonesia (IBI) diminta ikut aktif terlibat dalam memberikan edukasi pranikah terkait kesehatan reproduksi.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan, edukasi kesehatan produksi itu penting agar perempuan mengetahui kesehatan reproduksinya.
"Sekarang, yang terjadi, pasangan mau menikah sudah deposit dulu. Menikah lima bulan sudah melahirkan, itu prematur atau nggak ya?" kata dia dalam Musyawarah Cabang ke VIII IBI Kudus, di Hotel Griptha, Jumat (19/3/2021).
Baca juga: Bayi Perempuan Ditinggal di Rumah Warga di Jepang Kudus, Hasil Hubungan Gelap Anak Pemilik Rumah
Baca juga: Unik, Tiga Anak di Kudus Ini Diberi Nama Merek Mobil. Ini Maksud Orangtua
Baca juga: Kenalkan, Wisata Mbalong Sangkal Putung di Mejobo Kudus: Danau Buatan dari Lahan Tak Produktif
Baca juga: Tega! Limbah Medis Dibuang Dekat Lahan Pertanian di Mlati Kidul Kudus
Hartopo menjelaskan, bidan perlu proaktif memberikan edukasi kesehatan reproduksi di rumah, komunitas, dan warga masyarakat.
"Memang, yang agresif bidannya, harus memberi edukasi agar jangan sampai gagal paham," ujarnya.
Menurutnya, peran bidan sangat penting untuk menekan angka kematian ibu dan bayi. Di tengah mengurus keluarga, bidan punya tanggung jawab kepada masyarakat.
"Bidan itu bekerja 24 jam, memberikan pembinaan kepada kaum wanita tidak hanya kedinasan," jelas dia.
Apalagi, peranan bidan di tengah pandemi saat ini semakin berat karena terlibat dalam skrining kasus Covid-19.
Termasuk, memberikan edukasi mengenai pentingnya vaksinasi agar terhindar dari penularan virus corona.
"Apalagi, pandemi begini, bidan juga ikut berperan memberikan edukasi mengenai vaksinasi kepada masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Ngemplak Sri Wahyuni mengatakan, bidan di puskesmas mempunya peran memberikan edukasi pranikah.
Sri berharap, edukasi pranikah akan membuat remaja tidak keliru dalam menjalani hubungan saat berpacaran.
"Bidan harus berinovasi untuk terlibat dalam memberikan edukasi pranikah untuk menjaga kesehatan reproduksinya," ujar Bendahara IBI Kudus.
Baca juga: 5 Berita Populer: Warga Karanganyar Tangkap Pembuang Sampah-Wanita Hamil di Cilacap Dibunuh Sepupu
Baca juga: Lapas Kendal Masih Jalankan Program Asimilasi, Napi Baru Berpotensi Keluar Penjara Lebih Cepat
Baca juga: Beri Wejangan ke PSIS Semarang Jelang Laga Lawan Barito Putera, Liluk: Jangan Nerveous, Enjoy Aja
Baca juga: Pria Berkaus Hendi-Ita Ditemukan Tewas di Halte BRT Dr Cipto Semarang, Ada Motor Terpakir di Lokasi
Sri mencontohkan, Puskesmas Ngemplak berinovasi dengan membuat program Bibir Merah (Bincang-bincang Masa Depan Cerah).
Di sana, pihaknya memberikan edukasi kepada remaja agar tidak keliru dalam melangkah saat menjalin hubungan dengan orang lain.
"Harapannya, remaja perempuan ini bisa menjaga diri," ujar dia.
Namun, diakuinya, edukasi pranikah tidak hanya penting bagi anak-anak remaja. Pasalnya, kasus hamil di luar nikah tidak hanya terjadi pada remaja.
"Trennya tidak hanya remaja," jelas dia. (raka f pujangga)
