Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Cerita Kakak Captain Didik, Pilot NAM Air Korban Laka Sriwijaya Air: Ke Pontianak Ambil Pesawat
Satu di antara korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak adalah warga Srinahan, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan.
TRIBUNBANYUMAS.COM, KAJEN - Didik Gunardi (49), Warga RT 11 RW 4, Dukuh Besimahan, Desa Srinahan, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air PK-CLC nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak di Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).
Didik merupakan pilot maskapai NAM Air yang terbang ke Pontianak bersama lima kru NAM Air untuk berdinas.
Saat Tribunbanyumas.com datang ke rumah Didik di Srinahan, Kecamatan Kesesi, Pekalongan, Minggu (10/1/2021), keluarga besar dan warga sekitar telah berkumpul menunggu kabar kondisi Didik.
Terlihat pula Kepala Desa Srinahan Keswanto bersama perangkat desa yang juga datang untuk memastikan informasi tersebut.
Inda Gunawan (58), kakak kandung Didik, menceritakan, ia mendapatkan informasi kabar adik kandungnya menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air pada hari Sabtu, sekitar pukul 17.00 WIB.
"Saya dapat informasi kabar itu dari istri Didik yang bernama Ari Kartini. Memang benar, adik saya berada di daftar manifest pesawat Sriwijaya Air," kata Inda Gunawan, Minggu siang.
Baca juga: Anak Mantan Kades Srinahan Pekalongan Jadi Korban Laka Sriwijaya Air: Pilot NAM Air, Berangkat Dinas
Baca juga: Tim Gabungan Temukan Serpihan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Mulai Pecahan Ban Hingga Potongan Tubuh
Baca juga: Bawa 53 Penumpang dan 12 Awak, Berikut Kornologi serta Fakta Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182
"Informasi yang kami terima, dia (Didik) mau mengambil pesawat yang ada di Pontianak," imbuhnya.
Menurut Inda, kabar yang diterima hingga Minggu siang, sang adik belum ditemukan.
"Dari kabar istir Didik, sampai saat ini, adik saya belum ditemukan," ujarnya.
Saat menceritakan adik kandungnya, Inda Gunawan selalu meneteskan air mata.
Adiknya merupakan pilot NAM Air yang menjadi penumpang di dalam pesawat Sriwijaya Air.
"Saya masih tidak percaya informasi tersebut. Didik adik kandung saya paling bontot, menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air," imbuhnya.
Ia berharap ada keajaiban dalam musibah ini.
"Harapan kami, mudah-mudahan ada keajaiban meskipun sepertinya tidak mungkin. Tapi, itu sudah rencana Allah SWT, semoga yang terbaik untuk kita semua," harapanya.
Gunawan menambahkan, rencananya, sore ini, keluarga akan ke rumah adiknya yang ada di Perum Grand Bekasi.
"Sore ini, rencananya kami sekeluarga akan berangkat ke Bekasi," tambahnya. (*)
Baca juga: Hapus Honorer, Pemerintah Buka 1 Juta Lowongan Guru Jalur PPPK Tahun Ini
Baca juga: Menang 0-4 Atas Granada, Barcelona Mulai Pede Bahas Perebutan Gelar Liga Spanyol
Baca juga: Selain Nakes dan Bupati, Ini Sasaran Vaksinasi Covid-19 Tahap Pertama di Kendal Mulai 15 Januari
Baca juga: Diteror Order Fiktif, Polsek Petanahan Kebumen Kebanjiran Jus, Bakso, Hingga Ayam Geprek