Berita Tegal
Selain Cupang, Ini Ikan Hias Laris Manis di Kota Tegal, Harga Tiap Ekor Capai Rp 10 Ribu
Pemilik Toko Ikan Hias Jaya Akuarium, Sukarsa (45) mengatakan, ikan hias yang juga banyak dicari orang adalah ikan guppy dan ikan neon.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Bisnis ikan hias mengalami peningkatan di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
Masyarakat banyak berburu berbagai macam ikan hias untuk dikoleksi dan dipelihara di rumah.
Satu di antaranya yang sedang ramai adalah ikan cupang.
Namun ternyata masih ada berbagai ikan hias lainnya yang juga diburu masyarakat.
Baca juga: Rusunawa Tegalsari Sudah Ditempati, Wawali Kota Tegal: Delapan Pasien Sedang Jalani Isolasi Mandiri
Baca juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Pemkab Tegal Tambah 158 Tempat Tidur di RSUD Suradadi
Baca juga: Pengelolaan Terminal Kota Tegal Diambil Alih Kemenhub, Tahun Depan Direhab Secara Menyeluruh
Baca juga: Manusia Silver Kembali Menjamur, Bahkan Kini Ada yang Remaja, Begini Respon Satpol PP Kota Tegal
Pemilik Toko Ikan Hias Jaya Akuarium, Sukarsa (45) mengatakan, ikan hias yang juga banyak dicari orang adalah ikan guppy dan ikan neon.
Ikan-ikan hias berukuran kecil itu cepat larisnya.
Sukar mengatakan, ikan guppy juga memiliki berbagai jenis, mulai ikan guppy red dragon, guppy halfmon, dan guppy black moscow.
Harganya mulai Rp 2.500 sampai Rp 10 ribu per ekor.
Sementara untuk ikan neon dijual seharga Rp 2.500 per ekor.
"Jenis ikan yang kecil-kecil itu laris."
"Semua ikan kecil, seperti guppy dan neon itu lakunya cepat," kata Sukar kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (28/11/2020).
Sukar mengatakan, penjualan ikan hias sebelum pandemi Covid-19 tidak seramai saat ini.
Ia menilai, banyaknya masyarakat yang beraktivitas di rumah membuat mereka ingin mencari hiburan.
Ikan hias ini menjadi satu hiburan masyarakat untuk menghilangkan kebosanan di rumah.
Sukar mengatakan, pendapatan hariannya juga meningkat.
Saat ini per hari ia bisa mendapatkan Rp 1,5 juta sampai Rp 3 juta.
Sementara sebelum pandemi Covid-19, per hari mendapatkan Rp 1,5 juta sampai Rp 2,5 juta.
"Sebelum pandemi sampai Rp 3 juta itu jarang."
"Paling hanya sampai Rp 2 juta atau Rp 2,5 juta," jelasnya. (Fajar Bahruddin Achmad)
Baca juga: Lokawisata Baturraden Kembali Ditutup, Berikut Daftar Objek Wisata Terdampak Lainnya di Banyumas
Baca juga: Kontroversi Kebijakan Bupati Banyumas, Achmad Husein Dihujat Karena Hajatan Kembali Dilarang
Baca juga: Nasib Angkot Oranye Purwokerto, Kalah Saing dari Angkutan Daring Hingga Rencana Pengoperasian BRT
Baca juga: Teror Semut di Pageraji Banyumas, Ahli Entomologi Unsoed Purwokerto: Mungkin Habitatnya Terganggu