Pilpres AS
Menangi Pilpres AS Versi Hitung Cepat, Joe Biden Ancang-ancang Bentuk Satgas Penanganan Covid-19
Presiden Donald Trump melanjutkan gugatan hukumnya terhadap kasus-kasus pelanggaran dalam pemilu presiden Amerika.
TRIBUNBANYUMAS.COM, WASHINGTON DC - Presiden Donald Trump melanjutkan gugatan hukumnya terhadap kasus-kasus pelanggaran dalam pemilu presiden Amerika.
Sementara, mantan wakil presiden Joe Biden yang diproyeksikan VOA menjadi pemenang pemilihan presiden, akan membentuk gugus tugas penanganan pandemi Covid-19, pekan ini.
Amerika menghadapi realita yang terbelah dua sejak pemilihan presiden 3 November lalu.
Mantan Wakil Presiden Joe Biden, yang diproyeksikan memenangkan pemilihan presiden ini mengatakan akan memulai transisi untuk memerintah.
Baca juga: Perolehan Suara Joe Biden Unggul di Pennsylvania, Ketua DPR AS Sebut Biden Presiden Terpilih
Baca juga: Gugatannya Menang di Philadelphia, Tim Kampanye Donald Trump Boleh Masuk Pusat Penghitungan Suara
Baca juga: Tunggu Hasil Perhitungan Suara Pilpres AS, Polisi Bentrok dengan Massa Anti-Trump di Portland
Baca juga: Sempat Tak Diunggulkan, Petaruh Kini Jagokan Donald Trump Menangi Pilpres AS
Sementara, Presiden Donald Trump mengatakan, surat-surat suara masih dihitung di beberapa negara bagian dan ia seharusnya diberi kesempatan untuk mengajukan gugatan hukum di beberapa negara bagian di mana terdapat tuduhan kecurangan.
Gubernur negara bagian South Dakota, Kristi Noem yang berasal dari Partai Republik mengatakan, "Yang menarik adalah pernyataan sejumlah individu yang mengatakan ini merupakan kemenangan yang sangat luar biasa bagi Joe Biden. Padahal, tidak demikian, karena ada beberapa negara bagian yang masih melakukan penghitungan suara".
Sejumlah pemimpin Partai Demokrat menyerukan kepada mitra-mitra mereka di Partai Republik untuk menerima hasil pemilihan presiden demi negara ini atau membuktikan adanya kecurangan yang dituduhkan.
Senator faksi Demokrat dari negara bagian Delaware, Chris Coons, mengatakan, "Jika Partai Republik ingin mendukung Presiden Trump yang bersikeras tidak menerima hasil pemilihan presiden ini maka presiden harus menunjukkan fakta-faktanya, bukan sekedar kicauan kemarahan".
Tim Joe Biden mengumumkan bahwa meskipun presiden terpilih baru akan menjabat pada tanggal 20 Januari nanti, pihaknya akan memulai transisi kepemimpinan negara ini dengan membentuk gugus tugas penanganan pandemi virus corona.
Baca juga: Cek Pengungsi Merapi, Sultan HB X Minta Ada Ruang Isolasi Covid-19 dan Pemeriksaan Kesehatan Lansia
Baca juga: Uang Hasil Penjualan Mobil Tak Diserahkan ke Rekan Usaha, Warga Purwokerto Selatan Dipolisikan
Baca juga: 9 Artis Tanah Air Masuk Daftar 100 Wanita Tercantik di Dunia: Ada Chelsea Islan dan Raisa
Baca juga: Korea Selatan Produksi Kapal Selam Canggih: Berkapasitas 3000 Ton, Tahan 20 Hari Tanpa ke Permukaan
Sementara itu, senator faksi Republik dari negara bagian Missouri yang juga Ketua Komite Bersama Kongres Untuk Upacara Pelantikan, Roy Blunt, mengatakan rencana pelantikan presiden pada 20 Januari masih terus berlanjut.
"Saya berharap dapat melihat Biden dan Trump berada di panggung yang sama pada Hari Pelantikan. Dan hal ini akan memberi pesan yang kuat, siapa pun yang dilantik pada hari itu," katanya.
Setelah menantikan hasil pemilihan presiden, Amerika siap melakukan transisi dari kampanye pemilihan presiden paling sengit ke kepemimpinan berikutnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Biden Siapkan Pemerintahan Transisi, Trump Lanjutkan Gugatan Hukum".
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/survei-pilpres-amerika-serikat.jpg)