Berita Banyumas
Denwatser Banyumas Laporkan Gus Nur ke Polisi, Dianggap Sudah Lecehkan Marwah NU
Menurut anggota Denwatser Banyumas, pernyataan Gus Nur dianggap telah menyampaikan fitnah dan melecehkan marwah kelembagaan NU.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Berbekal potongan video talkshow yang diunggah di YouTube Channel 'Refly Harun', anggota Detasemen Wanita Banser (Denwatser) mendatangi Polresta Banyumas, untuk melaporkan Gus Nur, Kamis (22/10/2020).
Sugi Nur Rahardja atau akrab disapa Gus Nur dilaporkan ke pihak kepolisian karena dianggap melakukan pencemaran nama baik Nahdlatul Ulama (NU).
Pernyataan Gus Nur dianggap telah menyampaikan fitnah dan melecehkan marwah kelembagaan NU.
Baca juga: Uji Coba KBM Tatap Muka di Banyumas, Masih Banyak Orangtua Belum Setuju
Baca juga: Pemekaran Kabupaten Banyumas, Hasil Kajian Unsoed: Idealnya Menjadi Tiga Daerah Otonom
Baca juga: Yuk Cicipi Manis Gurihnya Bronte, Brownies Tempe Khas Banyumas, Satu Boks Cuma Rp 48 Ribu
Baca juga: Selain Terdata di Aplikasi Jiwang Jigo, Warga Lansia di Banyumas Juga Dipakaikan Gelang Khusus
Pada menit ke 4:35 Gus Nur mengatakan bahwa NU saat ini seperti bus umum.
Dimana sopirnya mabuk, kondekturnya teler, dan kernetnya ugal-ugalan, dan isi busnya atau penumpangnya kurang ajar semua.
Menurutnya, kesucian NU yang dia kenal saat ini sudah tidak ada.
"Bisa jadi kernetnya Abu Janda, kondekturnya Gus Yakut, dan sopirnya Kyai Hj Said Aqil Siroj."
"Penumpangnya liberal sekuler macam-macam di situ," ucap Gus Nur dalam video yang berdurasi 15:22 menit itu.
Luthfiyati Annisa, anggota Denwatser Kabupaten Banyumas tidak terima dan merasa tersinggung dengan ucapan Gus Nur dalam YouTube Channel Refly Harun itu.
"Orang yang sangat keterlaluan, bagi kami pengawal para ulama amat sangat tersinggung dan merasa dihina."
"Saya tidak rela, dan memutuskan menghadap ke Polresta Banyumas melaporkan perbuatan yang dianggapnya tidak normatif itu," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (22/10/2020).
Luthfiyati Annisa menganggap, apa yang diucapkan Gus Nur telah mencemarkan nama Nahdlatul Ulama, dan juga dianggap menyebarkan ujaran kebencian.
"Orang NU diibaratkan seperti bus yang di dalamnya orang-orang mabuk, buka aurat, dan PKI."
"Kiai Said dan Gus Yakut yang kami hormati dianggap sebagai sopir mabok," katanya.
Sementara itu, Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Whisnu Caraka mengatakan, telah menerima laporan tersebut.