Berita Semarang
Begini Cerita Repotnya Petugas Tangkap ODGJ di Masa Pandemi, Contohnya di Kota Semarang
Sudah sekira sepekan perempuan diduga ODGJ itu terlihat di dekat rumah pompa di Jalan Kokrosono Kawasan Banjir Kanal Barat (BKB) Kota Semarang.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Seorang perempuan yang diduga merupakan orang dengan gangguan jiwa ( ODGJ), bikin resah warga sekitar di Semarang Utara, Kota Semarang.
Sudah sekira sepekan perempuan itu terlihat di dekat rumah pompa di Jalan Kokrosono Kawasan Banjir Kanal Barat (BKB) Kota Semarang.
Selama beberapa hari ia juga sering meminta uang dari warga dan pekerja di sana.
• Mengisi Waktu Liburkan Latihan PSIS Semarang, Joko Ribowo Pilih Jadi Pelatih di Puslat Pati
• Bagaimana Nasib Liga 1 2020 Selanjutnya? Begini Bocoran CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi
• Tekan Kasus Covid-19, Dinkes Kabupaten Semarang Makin Gencar Terapkan Pola 3T
• Pilkada Kabupaten Semarang, Bawaslu Temukan 1.328 Potensi Pemilih Ganda
Bahkan, pada Jumat (9/10/2020) malam, dirinya juga sempat melempari pengendara yang melintas di Jalan Kokrosono menggunakan batu.
Hal itu pun membuat seorang pekerja di proyek perbaikan pompa di rumah itu, Riky (29), melapor ke layanan darurat 112.
“Awal-awal datang, bicaranya ngalor-ngidul (tak jelas), sempat ditanggapi sama pekerja juga."
"Setelah itu juga sering mintain uang ke para pekerja,” ujar warga Brotojoyo itu kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (10/10/2020).
“Semakin lama semakin meresahkan, termasuk melempar batu ke orang sekitar dan pengendara motor yang lewat,” tambahnya.
Tak lama kemudian petugas dari Satpol PP Kota Semarang pun datang menggunakan mobil.
Perempuan tak berindentitas itu pun sempat menolak ketika akan diangkut para petugas dan melarikan diri.
“Menginjak kakinya anggota beberapa kali, langsung kami kirim ke RSJ,” ungkap Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (10/10/2020).
Fajar mengatakan, penanganan ODGJ merupakan hal yang cukup berisiko bagi para petugasnya.
Dia juga mengatakan, juga harus menjaga anggota tetap selamat, terlebih lagi dalam masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.

“Biasanya kebijakan kami jika mereka ( ODGJ) meronta-ronta dan melarikan diri misalnya loncat dari mobil."
"Kami memang sarankan kepada anggota untuk tidak mengejarnya."
"Apapun juga, kami harus menjaga kesehatan anggota daripada tetap dikejar ternyata yang bersangkutan positif Covid-19."
"Kasihan anggota pasti dia ikut tertular,” tegasnya.
Sebagai informasi, Fajar juga mengatakan bahwa saat ini pihak Panti Rehabilitasi Among Jiwo di Ngaliyan belum mau menerima pasien ODGJ.
Sehingga ia dan pihaknya harus membawa ODGJ yang ditangkapnya ke RSJD Dr Amino Gondohutomo di Pedurungan.
“Hampir setiap hari ada laporan warga tentang adanya ODGJ dan kami selalu merespon laporan dari warga masyarakat,” ujarnya.
“Kami minta pihak RSJ juga ada kepastian untuk menerima ODGJ yang kami tangani atau tangkap."
"Mudah-mudahan mereka welcome terhadap ODGJ yang kami tangani dan dapat langsung di terima manakala kami mengirim ke sana,” harapnya. (Reza Gustav)
• Guru Wiyata di Banjarnegara Sulap Ruang Tamu Jadi Perpustakaan Anak, Ini Tujuan Bu Muji
• Benarkah Ada Ledakan di Pabrik Semen Cilacap? Ini Penjelasan Pihak PT Solusi Bangun Indonesia
• Wayang Suket Purbalingga Jadi WBTB Tingkat Nasional, Ini Tugas Badriyanto Sebagai Pewaris
• Hasil Tes Swab Terbaru di Banjarnegara: Tiga Pegawai Pengadilan Positif Covid-19