Berita Internasional

Lima Pejabat Korea Utara Ditembak Mati, Dianggap Sudah 'Menantang' Kim Jong Un

Semua berawal ketika kelima pejabat itu mendiskusikan perlunya reformasi industri, karena hanya sedikit barang kebutuhan pokok bagi rakyat miskin.

Editor: deni setiawan
KCNA via REUTERS
Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KOREA UTARA - Setidaknya sudah ada lima pejabat di Korea Utara yang ditembak mati seusai mengkritik kebijakan Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un.

Lima ofisial dari kementerian ekonomi itu dieksekusi pada 30 Juli 2020 setelah pembicaraan mereka saat makan malam terungkap.

Semua berawal ketika kelima pejabat itu mendiskusikan perlunya reformasi industri, karena hanya sedikit barang kebutuhan pokok bagi rakyat miskin.

Sudah Ditetapkan Pemerintah, Berikut Daftar Lengkap Hari Libur dan Cuti Bersama 2021

Jelang Kompetisi Bergulir Lagi, PSSI Buka Peluang Klub Liga 1 Cari Pemain Baru

Liga Spanyol Musim Ini, Antoine Griezmann Gunakan Kostum Nomor 7 di Barcelona

Korea Nyusul Indonesia, Mengundurkan Diri Tak Ikut Piala Thomas dan Uber di Denmark

Dalam sebuah laporan, mereka diketahui juga membahas apakah mereka perlu melakukan kerja sama asing guna memutus sanksi ekonomi.

Dalam pembahasan itu, tebersit kekhawatiran mereka bakal berakhir semakin buruk jika tidak dilakukan pembenahan dalam skala besar.

Sialnya, diskusi mereka ternyata terdengar sehingga ada yang melaporkan ke kementerian ekonomi, dan mereka pun dipanggil guna diselidiki.

Para pejabat yang tergolong penting kedudukannya di kementerian tersebut lantas ditangkap oleh kepolisian rahasia.

Dimana mereka disuruh mengakui perbuatannya.

Dilansir dari Kompas.com, Sabtu (12/9/2020), mereka kemudian didakwa telah merendahkan rezim Kim Jong Un sehingga ditembak mati.

Sementara keluarga mereka disebutkan dibawa ke penjara politik di Todeok, Hamgyeongnam-do (Stasiun 15), salah satu tempat paling ditakuti bagi tahanan politik.

Pyongyang resah dengan eksekusi tersebut.

Sebab, ingatan mereka seakan terbawa kembali ketika Kim melakukan pembersihan setelah ayahnya, Kim Jong Il, meninggal pada 2011.

Belum lama ini, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bagaimana Kim memberitahunya detail eksekusi terhadap sang paman, Jang Song Thaek.

Kepada jurnalis, Trump mengatakan dia diberi tahu Kim bagaimana jenazah sang paman dipamerkan dalam keadaan tak berkepala.

Dalam pemberitaan yang ada, Jang Song Thaek yang merupakan suami dari Kim Kyong Hui, bibi Kim Jong Un, ditembak dengan senjata anti-pesawat. (*)

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved