Liga 1 2020
GM PSIS Semarang Pesimis Klub Liga 1 Bisa Penuhi Syarat Gugus Tugas Covid-19
Sulit direalisasi, syarat para pemain, official, serta perangkat pertandingan, atau siapa pun yang ada di dalam stadion harus melalui tahapan PCR tes.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Ketua Gugus Tugas Percepatan Pengananan (GTPP) Covid-19, Doni Monardo mengatakan bisa saja memberi izin kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk melanjutkan kompetisi Liga 1 2020.
Dimana berdasarkan informasi, rencananya akan dijalankan mulai 1 Oktober 2020.
Kepastian kelanjutan kompetisi sepak bola tertinggi Tanah Air tersebut diumumkan PT LIB selaku operator kompetisi melalui pengiriman surat kepada 18 peserta Liga 1.
• Jadwal Latihan PSIS Semarang, Dragan Djukanovic Usulkan Mulai 1 Agustus, Ini Alasan Sang Pelatih
• Stadion Citarum Dipastikan Jadi Homebase PSIS Semarang
• Bruno Silva Blak-blakan, Rutin Tiap Minggu Cukur Rambut, Ini Alasan Bomber PSIS Suka Tampil Plontos
• Oktober Dimulai Lagi, PSIS Semarang Belum Kumpulkan Pemain, Ini Alasan Manajemen
Yang mana isinya mengumumkan bahwa kompetisi akan dilanjutkan pada 1 Oktober 2020 dan berakhir pada 28 Februari 2021.
Seluruh kegiatan kompetisi akan dipusatkan di Pulau Jawa dan digelar tanpa penonton.
Namun, untuk memberikan izin, GTPP memberikan beberapa syarat kepada PSSI dan PT LIB.
Syarat tersebut seperti para pemain, official, serta perangkat pertandingan, atau siapa pun yang ada di dalam stadion harus melalui tahapan PCR tes.
Tidak direkomendasikan menggunakan rapid test sebagai patokan kondisi kesehatan pelaku pertandingan.
Setelah dinyatakan negatif dalam tahapan PCR, para pemain, official, juga perangkat pertandingan juga harus dikarantina dan tidak diperbolehkan bertemu orang lain.
Itu harus dijalankan selama beberapa hari sampai pertandingan Liga 1 dilaksanakan.
Doni Monardo berucap telah menyampaikan beberapa persyaratan itu kepada Menpora Zainudin Amali.
Menanggapi hal tersebut, General Manager PSIS Wahyu Liluk Winarto merasa sulit diterapkan di sepak bola Indonesia dengan beberapa faktor tertentu.
"Membaca statement Gugus Tugas di media massa, kami merasa itu sulit untuk diterapkan."
"Persyaratannya cukup ketat dan kami yakin tidak bisa."
"Sebagai contoh, di klub Indonesia apa ada yang sudah memiliki tempat isolasi mandiri."
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/gm-psis-semarang-wahyu-liluk-winarto__1.jpg)