Teror Virus Corona

Sekolah Akan Terus Diliburkan Hingga Vaksin Virus Corona Ditemukan, Begitulah Kebijakan Filipina

Pemerintah negar Filipina memutuskan untuk tetap meliburkan sekolah hinggga vaksin virus corona ditemukan dan tersedia di negera tersebut.

Editor: Rival Almanaf
FREEPIK.COM
ILUSTRASI seorang pelajar sedang dibimbing oleh guru les privat dalam suatu materi pembelajaran. 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Pemerintah negar Filipina memutuskan untuk tetap meliburkan sekolah hinggga vaksin virus corona ditemukan dan tersedia di negera tersebut.

Keputusan itu diambil Presiden Filipina, Rodrigo Duterte meski negara-negara lain mulai membuka sekolah.

Duterte mengatakan membiarkan anak-anak ke sekolah tanpa adanya vaksin sama halnya dengan bencana.

"Saya tidak akan membiarkan pembukaan kelas di mana siswa akan berada di dekat satu sama lain," jelasnya, dikutip dari Al Jazeera. 

Gubernur NTT: Buka Kembali Pasar, Kembali Bekerja, Anjuran WHO Tidak Cocok di NTT

Lima Pemuda Perkosa Gadis 18 Tahun, Videokan, dan Unggah Sebagai Status Whatsapp Saat Bulan Ramadan

Disebut Melanggar Aturan Kemenkumham Karena Wawancara Siti Fadilah, Begini Tanggapan Deddy Corbuzier

Curhatan Via Vallen, Adik Positif Covid-19 Padahal Rapid Test Negatif: NR Belum Tentu Bebas Corona

"Kecuali aku yakin mereka benar-benar aman, tidak ada gunanya membicarakan pembukaan kelas," tambahnya.

Sebelumnya, sebanyak 25 juta siswa sekolah dasar hingga menengah di Filipina harus bersekolah di rumah karena penguncian negara sejak Maret 2020 lalu.

Terkait rencana pembukaan sekolah pada Agustus, Duterte menilai hal itu terlalu berisiko.

Duterte bersikeras meski memperpanjang masa non-aktif sekolah akan menghambat proses akademik siswa.

"Buat saya, vaksin dulu. Kalau vaksinnya sudah ada, maka tidak apa-apa."

"Jika tidak ada yang lulus, maka jadilah itu," jelasnya.

Hingga saat ini belum ada vaksin yang tersedia dan tidak ada obat yang mampu menyembuhkan Covid-19, penyakit pernapasan yang sangat menular yang disebabkan oleh virus corona baru.

Meski seluruh peneliti di dunia sedang berlomba menemukan vaksin penyakit ini, belum ada yang terbukti berhasil atau layak didistribusikan dalam skala besar.

"Virus corona belum hilang meskipun ada jarak sosial dan akan terus menyebar sampai ada vaksin," kata pakar penyakit menular, Amesh Adalja dari Pusat Keamanan Kesehatan Universitas Johns Hopkins.

"Kita akan memiliki gelombang kedua dan ketiga jika tidak ada vaksin."

"Kita tahu bahwa virus corona secara umum, mempercepat penyebarannya pada musim gugur dan musim dingin karena kondisi lingkungan mendukung penularannya," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved