Berita Banjarnegara
Instalasi Listrik Belum Terpasang, Warga Terdampak Longsor Banjarnegara Tunda Tempati Rumah Baru
Namun masih disayangkan, para korban belum bisa menempati rumahnya yang baru karena infrastruktur pendukung belum sepenuhnya jadi.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
Para penghuni hanya mengunjungi rumahnya saat hari terang.
Bila malam hari, hunian itu kembali sunyi dan gelap tanpa penerangan.
Karena masih gelap gulita, para korban longsor ini belum bisa menginap di hunian barunya.
Eko mengatakan, pihaknya telah mengusulkan pengadaan jaringan listrik untuk hunian relokasi ke pihak PT PLN.
Namun hingga saat ini permohonan itu belum terealisasi.
"Jaringan listrik belum ada, jadi belum ditempati," katanya.
Alhasil para korban yang telah menunggu dua tahun ini dipaksa untuk kembali bersabar hingga rumah barunya siap ditempati.
Warga pun berharap rumahnya segera diterangi agar bisa ditempati.
Selain penerangan, hunian relokasi juga belum dilengkapi tempat ibadah atau musala.
Pemdes Bantar membantu pengerasan infrastruktur jalan (makadam) di kompleks hunian menggunakan dana desa.
Eko mengatakan, hunian tetap untuk 51 KK korban longsor itu dibangun atas bantuan Pemkab Banjarnegara dan Pemprov Jawa Tengah.
Pembangunan masing-masing rumah dianggarkan Rp 40 juta.
Rp 30 juta di antaranya dari bantuan Pemprov Jateng, dan Rp 10 juta Pemkab Banjarnegara.
Luas bangunan 36 meter persegi di atas lahan seluas 100 meter persegi. (Khoirul Muzakki)
• Sagimin Pulang ke Sumpiuh Banyumas, 18 Hari Jalani Isolasi Akibat Corona, Ini Cerita Bahagianya
• Achmad Husein Minta Maaf: Saya Terlambat Edukasi Warga Banyumas, Kondisi Jenazah Pasien Corona
• Jangan Mudik! Makin Masif Dikampanyekan Pemprov Jateng, Ganjar: Ini Demi Keluarga Tercinta
• Digagas Gerakan 35 Juta Masker di Jateng, Ganjar: Sekaligus Lawan Oknum Pedagang Jual Harga Tinggi
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/rumah-relokasi-longsor-banjarnegara.jpg)