Wabah Virus Corona
Cerita Seorang Dokter yang Rela Tidak Pulang ke Rumah Takut Menjadi Pembawa Virus Corona
Seorang petugas medis juga manusia biasa, dengan risiko tertular corona paling tinggi, mereka juga takut akan terinfeksi.
Para dokter dan petugas yang lain harus menggunakan alat pelindung diri (APD) yang lengkap, dari ujung kaki hingga ujung kepala.
Terlebih jika ada beberap pasien mereka yang dinyatakan sebagai PDP.
Dengan cepat mereka harus menyediakan ruangan isolasi.
Tidak jarang mereka kekurangan ruang isolasi untuk menampung PDP.
Mau tidak mau, ruangan apapun disulapnya menjadi ruang isolasi.
“Kita sebenarnya hanya punya tiga ruang isolasi, satu ruangan itu berisi satu orang."
"Karena terdesak kita harus ambil keputusan buat ruangan lain. Seperti IGD kita sekarang jadi ruang isolasi,” katanya.
Selain kurangnya ruang isolasi, M juga mengalami permasalahan lain yakni kurangnya APD.
Mereka setiap harinya harus memakai APD lengkap selama masuk ke dalam ruang isolasi.
Ketika keluar ruangan isolasi, mereka harus melepaskan APD tersebut dan mengganti dengan yang baru.
Belum lagi jika mereka keluar masuk ruang isolasi dalam satu hari.
Tidak terhitung berapa APD yang dihabiskan.
Maka dari itu, M menugaskan satu orang petugas medis berada di dalam satu ruangan isolasi.
Nantinya petugas itulah yang merawat pasien di dalam ruangan selama seharian.