Berita Video
Video Balita Asal Kroya Kesakitan Derita Tumor Pembuluh Darah
Kisah Pilu Afifah Derita Hemangioma, Benjolan Tutup Mata Kanan Berharap Mukjizat di Ultah Pertama
TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Berikut ini video balita asal Kroya kesakitan derita tumor pembuluh darah
Nasib pilu dialami oleh Afifah Khoirun Nisa, bocah yang baru akan berulang tahun untuk kali pertama pada 23 Maret mendatang.
Anak pasangan suami istri (pasutri), Muhammad Fauzi - Wafiratul Laela, itu menderita hemangioma atau dikenal sebagai tumor pembuluh darah.
Di usianya yang belum genap setahun, ia tentu saban hari menanggung sakit tak terperi.
Betapa tidak, hemangioma membuat mata kanannya tak bisa melek. Ya, benjolan besar menutup hampir keseluruhan mata kanan Afifah.
Benjolan juga membuat lubang hidung bagian kanan tidak berfungsi secara normal.
Kian hari, benjolan di sebelah kanan kepalanya iut juga makin membesar.
Fauzi dan Laeala telah mencoba segala cara untuk kesembuhan anak keduanya, tetapi dari ke hari dari sekian pengobatan tak kunjung membuat benjolan di kepala Afifah kempes.
"Waktu berobat di Bogor, saya sudah habis uang Rp15 juta," kata Fauzi saat ditemui TribunBanyumas.com di rumahnya, di Kroya, Minggu, (8/3/2020).
Saat itu, kata Fauzi, dia memutuskan membawa anaknya berobat di satu rumah sakit di Bogor.
Alasan membawa anaknya ke Bogor sederhana, karena di kota itu tempat Fauzi bekerja.
Sehingga Fauzi bisa mengawasi langsung kondisi anaknya.
Namun, setelah berobat di Bogor, kondisi Afifah tak kunjung membaik.
Sehingga setelah berobat ke Bogor, Fauzi membawa berobat di rumah sakit di Purwokerto.
Namun, tetap tidak banyak perubahan di kepala Afifah. Benjolan itu makin besar saja.
Fauzi mengakui setelah benjolan di kepala Afifah semakin besar, dia sering pulang ke Cilacap.
"Biasanya setahun pulang dua kali, pas tahun baru sama lebaran. Sekarang tiap bulan selalu pulang, gak enak juga sama bos," kata bapak dua anak itu.
Di kota hujan itu, Fauzi bekerja sebagai sopir. Pekerjaan itu sekarang sering dia tinggalkan demi mengantar Afifah berobat ke rumah sakit.
Sudah tiga kota yang dia singgahi, dari Bogor, Purwokerto, dan yang terakhir Yogyakarta.
Fauzi ingin anaknya mendapat penanganan segera. Sehingga dia memutuskan membawa Afifah berobat ke RSUP dr Sardjito, Yogyakarta.
"Saya sudah tidak tega melihat anak saya. Saya ingin anak saya cepat sembuh," ujarnya.
Fauzi berharap setelah mendapat penanganan di Rumah Sakit Sardjito, kondisi Afifah bisa membaik.
Pasalnya, di rumah sakit itu, Afifah akan dikemoterapi sebanyak empat kali dalam sebulan.
Dan, sebanyak itu pula Fauzi harus bolak-balik Cilacap-Yogyakarta.
"Kalau pengobatannya sih ditanggung BPJS, ongkos transportasi dan yang lainnya untuk Afifah saya yang tanggung," ceritanya.
Sejak kondisi Afifah semakin parah, banyak teman-teman Fauzi yang mengulurkan tangan untuk meringankan bebannya.
Ada yang mengantar bantuannya langsung ke rumah. Ada juga yang dikirim ke rekening istrinya.
Fauzi mengaku pasrah foto anaknya tersebar di grup-grup media sosial warga Cilacap. Karena dari situ kadang uluran pertolongan datang.
Laela, istri Fauzi, mengatakan sudah Rp30 juta ongkos yang dikeluarkan untuk membiayai pengobatan Afifah.
Jumlah itu akan bertambah mengingat Afifah akan dikemoterapi di Yogyakarta.
Dan Laela sangat bersyukur apabila ada orang memberi bantuan kepada keluarga kecilnya. Karena Laela mengakui pendapatan suaminya yang berprofesi sebagai sopir tidak cukup menanggung semua ongkos berobat.
"23 Maret nanti Afifah tepat satu tahun," kata Laela.