Berita Populer

5 Berita Populer: Kolektor Foto Tua Tolak Mobil dari Orang Belanda - Dengan Ngapak Hidupku Kepenak

5 Berita Populer: Kolektor Foto Tua Tolak Mobil dari Orang Belanda - Dengan Ngapak Hidupku Kepenak

TribunBanyumas.com/Permata Putra Sejati
Sugeng Wiyono saat menunjukan foto-foto lama koleksinya di rumahnya pada Senin (24/2/2020). 

5 Berita Populer: Kolektor Foto Tua Tolak Mobil dari Orang Belanda - Dengan Ngapak Hidupku Kepenak

TRIBUNBANYUMAS.COM - Berikut lima populer dalam sepekan yang dihimpun TribunBanyumas.com.

Lima berita ini menyedot animo pembaca, dari berbagai kalangan, di wilayah eks Karisidenan Banyumas dan sekitarnya.

Mulai dari berita 'Kisah Sugeng Wiyono Kolektor Foto Tua Asal Purwokerto, Menolak Iming-iming Mobil dari Orang Belanda', hingga 'Setelah 1 Tahun Riyanto Husnooohh dari Cilacap Buktikan Moto Hidupnya: Dengan Ngapak Hidupku Kepenak'.

Berikut 5 berita populer mulai 24 Januari 2020 - 2 Maret 2020:

1. Kisah Sugeng Wiyono Kolektor Foto Tua Asal Purwokerto, Menolak Iming-iming Mobil dari Orang Belanda

Sugeng Wiyono saat menunjukan foto-foto lama koleksinya di rumahnya pada Senin (24/2/2020).
Sugeng Wiyono saat menunjukan foto-foto lama koleksinya di rumahnya pada Senin (24/2/2020). (Tribun Banyumas/Permata Putra Sejati)

Perjuangan Sugeng Wiyono sebagai kolektor foto jadul sekaligus pedagang poster tidaklah mudah.

Kebiasaannya menggunakan onthel ditambah usia yang sudah senja menjadikannya rentan terjatuh.

Pernah suatu ketika, dia dibawa ke rumah sakit akibat tersenggol sepeda motor.

Musibah tersebut tidak membuatnya jera.

Ayah enam anak sekaligus kakek 12 cucu tersebut semula mengoleksi foto hanya sebagai hobi.

Dia melihat sejumlah temannya mengoleksi perangko atau memiliki hobi filateli.

Sugeng lebih suka mengumpulkan foto.

Bukan hanya foto bintang film melainkan foto-foto bangunan dan tokoh-tokoh pemerintahan.

Sewaktu muda, dia pernah kuliah di Akademi Pimpinan Perusahaan di Jakarta, sekitar 1964.

Ketika tidak ada jam kuliah, biasanya dia pergi ke pusat rombengan barang bekas di Pasar Senen.

Selain mencari foto-foto dan barang bekas, Sugeng juga gemar membaca buku di perpustakaan Kedutaan Besar Belanda.

"Saya mengetahui sejarah Banyumas justru melalui foto dan buku-buku terbitan Belanda," ujarnya kepada TribunBanyumas.com, Senin (24/2/2020).

Sugeng terbilang memiliki banyak foto sejarah.

Terbukti dia berhasil mengumpulkan setidaknya 120 helai foto khusus Banyumas dan 400 helai foto Jakarta tempo dulu.

Koleksi tertua yang dia miliki buatan tahun 1843, yaitu foto pembukaan Jalan Banyumas-Buntu sepanjang 12 kilometer.

Dia juga memiliki foto pemindahan Pendapa Si Panji dari Banyumas ke Purwokerto pada 7 Januari 1937.

Foto serial prosesi pemindahan pendapa itu ada 12 helai, mulai dari pemberangkatan sampai saat masuk ke pendapa di Purwokerto.

Sugeng mengaku pernah menjadi orang kepercayaan dari Gubernur Jakarta Ali Sadikin setelah lulus dari Akademi Pimpinan Perusahaan.

Selengkapnya klik di sini ===>>>

2. Kepsek SD di Purbalingga Beberkan Detik-detik Siswanya Tewas Tenggelam di Kolam Renang:Kami Menyesal

Aktivitas Sekolah Dasar Negeri (03) Makam Kecamatan Rembang.
Aktivitas Sekolah Dasar Negeri (03) Makam Kecamatan Rembang. (Tribun Banyumas/Rahdyan Trijoko Pamungkas)

Sekolah Dasar Negeri (03) Makam angkat bicara terkait meninggalnya siswa kelas dua saat mengikuti kegiatan renang di kolam renang Desa Rajawana Rt1/5, Kecamatan Karangmoncol.

Kepala sekolah SDN 03 Makam, Ngakib mengatakan kegiatan renang merupakan pelajaran olah raga yang telah tertunda pelaksanaannya selama dua minggu.

Program tersebut tertunda karena ada kegiatan yang lebih penting yaitu Popda.

"Karena sempat tertunda kegiatan renang diadakan pada hari Sabtu (22/2) lalu.

Kegiatan renang sudah disampaikan ke wali murid melalui guru kelas dan guru olah raga melalui via whatsapp, " tutur dia, Senin (24/2/2020).

Sebelum diumumkan, kata dia, pihak wali murid juga sering menanyakan kapan kegiatan renang akan dilaksanakan.

Pertanyaan orang tua siswa diputuskan oleh pihak sekolah dengan catatan harus diantar wali murid.

"Renang harus dikawal wali murid karena guru-guru yang mengikuti kegiatan. Kami juga sudah mewanti-wanti untuk berhati-hati ," tutur dia.

Dikatakannya, sebelum berangkat renang sudah diingatkan untuk berhati-hati. Kegiatan dilaksanakan sesuai materi yang diajarkan di kelas.

"Di sana (kolam renang) dilaksanakan pembelajaran. Kegiatan ini juga ada guru olah raga dan dikawal enam wali siswa, " tuturnya.

Biasanya, kata dia, kolam renang yang dipilih berada di Owabong.

Namun pihaknya mendapat informasi kolam renang terdekat berada di desa Rajawarna.

"Saya juga belum melihat langsung. Tapi guru-guru sudah melihat dan katanya banyak yang menggunakan kolam renang itu, " jelasnya.

Dia menuturkan setelah pelajaran olah raga, guru yang mengajar mengatakan telah mengecek siswanya.

Gurunya baru mengetahui siswanya hilang satu setelah dihitung.

"Setelah diketahui kurang langsung dicari dan ketemu di dalam kolam renang.

Terus dinaikkan dan dibawa ke klinik terdekat. Itu menurut keterangan gurunya, " kata dia.

Pihaknya sangat menyesal atas kejadian tersebut. Saat kejadian sedang mengikuti rapat guru.

Selengkapnya klik di sini ===>>>

3. Tol Purwokerto-Purbalingga akan Lewati 6 Desa di Purbalingga, Dibangun setelah Brebes-Cilacap

Foto udara sejumlah pemudik melintas di jalur Tol Trans Jawa, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Minggu (2/6/2019). Memasuki H-3 Lebaran, Kepolisian dan pihak tol masih memberlakukan jalan tol satu arah (One Way) dari Jakarta menuju Semarang, dengan kondisi arus terpantau ramai lancar.
Foto udara sejumlah pemudik melintas di jalur Tol Trans Jawa, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Minggu (2/6/2019). Memasuki H-3 Lebaran, Kepolisian dan pihak tol masih memberlakukan jalan tol satu arah (One Way) dari Jakarta menuju Semarang, dengan kondisi arus terpantau ramai lancar. (ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)

Rencana pembangunan jalan tol Purwokerto-Purbalingga tidak berakhir di wilayah sekitar Bandara Jenderal Besar Soedirman, Purbalingga.

Kabar yang beredar proyek tol Purwokerto-Purbalingga akan dibangun setelah pembangunan trase tol Brebes-Cilacap.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Purbalingga, Siswanto mengatakan, pembangunan trase jalan tol Brebes-Cilacap positif akan dilaksanakan.

Namun percabangan tol ke arah Kabupaten Purbalingga belum ada pemberitahuan secara resmi.

"Terus terang kami belum mendapatkan pemberitahuan resmi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) maupun Jasa Marga terkait tol yang bercabang ke Purbalingga," kata Siswanto, Kamis (27/2).

Siswanto mengaku, telah mendapatkan dokumen pengumuman studi Analisis mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) pembangunan jalan tol Tegal-Brebes-Cilacap-Banyumas-Cilacap-Purbalingga.

Adapun daerah yang akan terkena tol di wilayah Purbalingga, yakni Desa Blater, Rabak (Kecamatan Kalimanah), Gambarsari, Jetis, Toyareka (Kemangkon), dan berakhir di wilayah Kelurahan Bojong, Purbalingga.

"Jalan tol tidak berakhir di dekat Bandara Jenderal Soedirman karena jalan tol itu juga melayani pengguna lain yang hendak melanjutkan perjalanan melewati jalan nasional," jelasnya.

Selengkapnya klik di sini ===>>>

4. Setelah 1 Tahun Riyanto Husnooohh dari Cilacap Buktikan Moto Hidupnya: Dengan Ngapak Hidupku Kepenak

Riyanto Husnoooh baru saja menerima Plakat Silver dari Youtube. Chanel youtubenya sudah mencapai 100.000 lebih subcriber.
Riyanto Husnoooh baru saja menerima Plakat Silver dari Youtube. Chanel youtubenya sudah mencapai 100.000 lebih subcriber. (Tribunbanyumas.com/ Muhammad Yunan Setiawan)

 Namanya Riyanto (25) saja. Tidak ada nama belakang lagi.

Berhubung karena semakin terkenal dan dikenal, orang-orang memanggilnya dengan panggilan "husnoh".

Sebuah nama panggilan yang berasal dari bahasa prokem pergaulan anak muda di Kecamatan Adipala, Cilacap.

Dari nama bahas prokem itu pula, Riyanto menamai chanel youtubenya, Riyanto Husnooohh.

Sudah hampir satu tahun Riyanto aktif mengunggah video-video komedi di youtubenya.

Setiap satu video rata-rata ditonton lebih dari 100.000 orang.

Materi videonya macam-macam. Kebanyakan dari kehidupan sehari-sehari atau tentang permainan masa kecil Riyanto dulu.

"Biar orang Cilacap di perantuan bisa ikut merasakan nostalgia di kampung setelah menonton video saya," kata Riyanto kepada Tribun Banyumas, Selasa, (25/2/2020).

Menurut Riyanto, dengan membuat video tentang kehidupan sehari-sehari, penonton bisa mudah menangkap pesan di video meski proses pembuatan video didukung alat dan keahlian yang terbatas. 

"Saya dulu belajarnya otodidak dari youtube. Semua saya pelajari dari youtube. Dari cara ambil gambar, edit gambar, sampai ngapload gambar," tambah Riyanto

Dari situ, video-video Riyanto banyak diminati. Instragamnya ramai follower. Chanel youtubenya panen subscriber.

"Awalnya ya karena hobi. Saya juga tidak menyangkan bisa seperti ini," cerita laki-laki yang mengagumi sosok almarhum Dono Warkop itu.

Secara terus-menerus, karena hobi, Riyanto dan teman-temannya membuat konten video yang dinamakan Komedi Ngapak Cilacap atau disingkat Konci.

Di konten "Konci" itu, Riyanto menyuguhkan tayangan video komedi berdurasi kurang lebih 10 menit.

Semua pemain di video itu berdialog menggunakan bahasa Ngapak.

"Aku menggunakan bahasa ngapak karena ingin mengenalkan bahasa ngapak ke nasional.

Banyak orang yang merantau terus malu dengan bahasa ngapak.

Aku ingin menginspirasi orang-orang itu bahwa dengan ngapak uripku bisa kepenak," ujarnya.

Selengkapnya klik di sini ===>>>

5. Kelemahan Web Ombudsman RI Dibongkar Siswa SMAN 1 Majenang Cilacap, Alvin Lie: Padahal Sudah Diaudit

Deni Tri Permana Saputra (18), siswa SMA N 1 Majenang mendapat penghargaan dari Ombudsman RI karena berhasil mengungkap kelemahan web Ombudsman, Rabu, (26/2/2020).
Deni Tri Permana Saputra (18), siswa SMA N 1 Majenang mendapat penghargaan dari Ombudsman RI karena berhasil mengungkap kelemahan web Ombudsman, Rabu, (26/2/2020). (Tribun Banyumas/Muhammad Yunan Setiawan)

Benjamin tak punya banyak teman. Ia lebih senang sendiri. Banyak teman merisaknya karena sosoknya yang pendiam.

Namun, di balik sifatnya pendiam itu, dia menyimpan keahlian yang tida orang memiliki, yakni membobol situs-situs perbankan dan yang lainnya.

Dia seorang hacker andal.

"Saya merasa seperti Benjamin, tapi bedanya dia hacker, jahat, tapi saya tidak," cerita Deni kepada Tribun Banyumas, Rabu, (26/2/2020).

Benjamin adalah tokoh dalam film "Who Am I."

Film yang bercerita sekumpulan pembobol situs-situs penting sehingga sering membuat pelakunya berhadapan dengan hukum.

Dari menonton film itulah Deni Tri Permana Saputra, siswa kelas XII MIPA V SMA N 1 Majenang, mendapat penghargaan dari Ombudsman Republik Indonesia.

Menurut Alvin Lie, anggota Ombudsman RI, Deni memberitahu kepada kami, situs Ombudsman RI memiliki tiga kelemahan.

Padahal sebelumnya web Ombudsman RI sudah diaudit oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan dinyatakan aman.

"Dan ternyata anak SMA itu (Deni) mampu menemukan celahnya.

Kami menghargai keahliannya yang digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat," kata Alvin Alie.

Hasil temuan Deni mengungkapkan web Ombudsman RI lemah dalam pengamanan kata sandi.

Setelah dia menemukan celah kelemahan itu.

Dia mengirim email kepada Ombudsman dan email itu berimbas pada penghargaan yang diterimanya.

Siang itu Deni berdiri di atas panggung bersama ibunya Suci Haryanti disaksikan Kepala Sekolah dan guru-guru SMA N 1 Majenang, juga ratusan teman-teman seangkatannya.

Tepuk tangan nyaring terdengar di Aula SMA N 1 Majenang ketika Deni menerima penghargaan yang diberikan Alvin Lie.

Selengkapnya klik di sini ===>>>

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved