Berita Regional
Begini Rekomendasi PVMBG untuk Meminimalisir Potensi Longsor di Tol Cipularang Km 118
Begini Rekomendasi PVMBG untuk Meminimalisir Potensi Longsor di Tol Cipularang Km 118
TRIBUNBANYUMAS.COM - Ancaman longsor di sekitar Tol Ciplarang, Bandung, Jawa Barat (Jabar) belulm sepenuhnya hilang.
Hal ini lantaran masih tingginya curah hujan yang ada di sekitar wilayah tersebut.
Demikian disampaikan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
PVMBG menyebut longsor sekitar 8 meter di Kampung Hegarmanah RT002/RW004, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, itu masih berpotensi terjadi kembali.
• Awas Hati-hati! Longsor Berpotensi Kembali Terjadi di Tol Cipularang Km 118
• Garil Anak Korban Bom Bali I Bertemu Ali Imron Pelaku Pengeboman, Satu Pertanyaan Ini yang Diajukan
• Pengin Segera Punya Momongan? Berikut Makanan yang Dapat Mempercepat Terjadinya Kehamilan
• Manager BCL Ungkap Kondisi Kesehatan Ashraf Sinclair sebelum Meninggal Kena Serangan Jantung
Hal demikian dikarenakan masih tingginya curah hujan pada beberapa hari ke depan.
"Untuk menghindari terjadinya longsor susulan yang lebih besar dan jatuhnya korban jiwa direkomendasikan mengeringkan genangan air baik di utara dan selatan jalan tol," ujar Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kasbani, Senin (17/2/2020).
Selain itu, kata dia, rekomendasi lain yakni membersihkan saluran drainase yang tersumbat, serta mengevaluasi gorong-gorong yang masih berada di atas lembah.
Selama dilakukan penanganan mitigasi struktural penahan lereng, lanjutnya, perlu dilakukan pembatasan beban kendaraan di jalan tol.
• Wajah Pucat dan Sembab BCL, Seolah Tak Mau Berpisah dari Jenazah Ashraf Sinclair
"Perbaikan dan pembuatan sistem drainase yang kedap air yang mengikuti alur air pada area pesawahan yang berada di hulu (utara) hingga bagian permukiman di hilir (selatan)," kata Kasbani.
Kasbani menyebut perlunya dilakukan penyelidikan geologi teknik atau geoteknik untuk memproteksi lereng.
"Proteksi lereng dengan rekayasa vegetasi atau rekayasa engineering yang bisa berupa sheetpile atau borepile," kata Kasbani.
Sebagai upaya mitigasi dini terhadap badan jalan Tol Cipularang, kata dia, diperlukan agar pemantauan perubahan bentuk (deformasi) lereng yang sempat longsor.
• Ada-ada Saja! Koki di Medan Ini Impor Ganja dari Inggris, Dalihnya untuk Bumbu Masak
"Melakukan pemantauan terhadap retakan, rembesan air, mata air baru, mata air lama menjadi keruh, lereng yang menggembung, runtuhan batu kecil dan gejala awal terjadinya pergerakan tanah," ucap Kasbani.
Sosialisasi terhadap masyarakat dan pengguna jalan juga diperlukan dalam rangka peningkatan kewaspadaan.
"Evaluasi penataan ruang sangat perlu dilakukan dan memperhatikan aspek bencana. Koordinasi dan himbauan untuk mengikuti arahan instansi terkait," pungkas Kasbani.
• Soal Sucipto, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian: Rektor Unnes Terburu-buru
• Modal Sepatu Bekas, Kusnan Ghoibi Setubuhi 4 Janda dan Kuras Harta Bendanya, Dosen pun Sempat Ketipu
• Perjalanan 11 Tahun BCL - Ashraf Sinclair. Ketemu Tak Sengaja, Menikah hingga Maut Memisahkan
• Kisah Keluarga Korban Helikopter MI-17 TNI AD, Putri Sulung Mimpi Ayah Pulang Saat Heli Hilang
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/longsor-tol-cipularang.jpg)