Gus Sholah Wafat

Kisah Gus Mus, Tiba-tiba Diajak Bicara Gus Sholah Soal Suksesi Kepengasuhan Ponpes Tebuireng

Sebelum wafat, Gus Sholah seolah sudah mempunyai firasat, bahwa ia tak akan lama lagi menghadap-Nya. berikut penuturan kh ahmad mustofa bisri (gus mus

zoom-inlihat foto Kisah Gus Mus, Tiba-tiba Diajak Bicara Gus Sholah Soal Suksesi Kepengasuhan Ponpes Tebuireng
Instagram/@s.kakung
Foto kenangan Ir KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah-, kiri) dan KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), yang diposting di akun Instagram milik Gus Mus, Senin (3/2/2020).

TRIBUNBANYUMAS.COM - Sebelum wafat, Ir KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) seolah sudah mempunyai firasat, bahwa ia tak akan lama lagi menghadap Sang Maha Kasih.

Putranya, Irfan Asy'ari Sudirman atau akrab disapa Ipang Wahid, bercerita bahwa beberapa waktu sebelum wafat, Gus Sholah berkata bermimpi bertemu dengan sang kakak: Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Diketahui, Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) wafat sejak 30 Desember 2009 silam.

Selain itu, jauh-jauh hari sebelumnya, semasa masih sugeng Gus Sholah sudah memilih lokasi pemakaman dirinya.

Semasa Hidup Gus Sholah Sudah Tentukan Sendiri Lokasi Pemakaman, Dekat dengan Makam Gus Dur

Lokasi yang dipilih terletak di kompleks pemakaman pondok pesantren (Ponpes) Tebuireng, tak jauh dari makam kakaknya: Gus Dur.

Juga dekat dengan makam sang ayah, KH Wahid Hasyim. Pula, hanya jarak beberapa meter dari maqbaroh kakeknya Hadratus Syaikh KH Hasyim Asyari, yang merupakan pendiri jam'iyyah Nahdaltul Ulama (NU).

Di sisi lain, sahabat karib Gus Dur --juga Gus Sholah--, KH Ahmad Mustofa Bisri yang kerap disapa Gus Mus, bercerita bahwa belum begitu lama ini ia tiba-tiba diajak berbincang oleh Gus Sholah.

Kala itu, tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba Gus Sholah bercerita tentang suksesi kepengasuhan di Ponpes Tebuireng.

Jenazah Gus Sholah Diterbangkan ke Jawa Timur, Nanti Sore Dimakamkan di Tebuireng

Diketahui, selama hampir 20 tahun belakangan ini, Tebuireng diasuh oleh Gus Sholah.

Gus Sholah memegang estafet kepengasuhan setelah wafatnya sang pamanda, KH Yusuf Hasyim, yang semasa hidup karib disapa Pak Ud.

Ternyata, kisah suksesi kepengasuhan yang diceritakan Gus Sholah kepada Gus Mus itu, seolah juga merupakan isyarat adik kandung Gus Dur itu siap menghadap kepada Sang Maha Cinta.

Namun, tak diungkapkan siapa sosok yang ditunjuk Gus Sholah sebagai calon suksesor pengasuh Ponpes Tebuireng, Jombang.

Hal ini disampaikan Gus Mus, Ahmad Mutofa Bisri, dalam postingan Instagram miliknya: @s.kakung, pada Senin (3/2/2020).

Gus Sholah Wafat, Presiden Jokowi: Beliau Cendekiawan Muslim Panutan. Berikut Biografi Singkatnya

Berikut postingan lengkap Gus Mus:

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi.

Beberapa waktu yang lalu, tanpa pendahuluan apa pun, Gus Sholah (Ir. KH. Sholahuddin Wahid), bercerita kepadaku

bahwa beliau sudah mempersiapkan suksesi kepengasuhan Pesantren Tebu Ireng yang selama ini dipimpinnya.

Dan ternyata, Innã liLlãhi wa Innã ilaiHi rãji'űn, kemarin beliau berpulang ke rahmatuLlaãh menyusul kakandanya, Gus Dur.

Semoga beliau husnul khatimah. Allahummaghfir lahu warhamhu wa'ãfihi wa'fu 'anhu wa akrim nuzűlahu waj'alil jannata matswãh...Al-Fãtihah Al-Fãtihah.

Semoga Keluarga Besar yang ditinggalkannya diberi ketabahan dan kesabaran. 'AzhzhamaLlãhu ajrahum wa ahsana azã-ahum. 

Innalilahi Wa Innailahi Rojiun, Adik Gus Dur, Gus Sholah Meninggal Dunia di RS Harapan Kita

Gus Sholah meninggal dalam usia 77 tahun, setelah sempat menjalani perawatan Rumah Sakit Harapan Kita, Minggu (2/2/2020), sekitar pukul 20.55 WIB.

Setelah disemayamkan di rumah duka di Jalan Bangka Raya 2C, jenazah akan diberangkatkan ke Jawa Timur menggunakan pesawat Batik Air melalui Bandara Halim Perdanakusuma pukul 10.00 WIB.

Pria kelahiran Jombang pada 11 September 1942 itu merupakan anak dari KH Wahid Hasyim. Selain dikenal sebagai tokoh agama, Gus Sholah juga dikenal sebagai politisi, tokoh HAM, hingga arsitek

Indonesia Kehilangan Guru Bangsa

Presiden Joko Widodo pun mengucapkan turut berduka cita atas wafatnya tokoh Nahdlatul Ulama (NU) itu.

Hal ini disampaikan Jokowi usai melayat ke rumah duka Gus Sholah di Jalan Bangka Raya, Tendean, Mela Mampang, Jakarta Selatan, Senin (3/2/2020).

"Saya atas nama Pemerintah, Negara dan seluruh masyarakat Indonesia menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya ke Rahmatullah Bapak KH. Dr. Ir. Salahuddin Wahid atau Gus Sholah, tadi malam jam 8.55 di Rumah Sakit Harapan Kita," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, masyarakat Indonesia sangat kehilangan salah satu cendikiawan muslim. Ia berharap, almarhum Gus Sholah dapat diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

"Beliau adalah cendekiawan muslim yang menjadi panutan kita bersama, dan baru saja kita semuanya masyarakat Indonesia sangat kehilangan atas pulangnya beliau," ujar Jokowi.

Jokowi menceritakan saat terakhir kali bertemu dengan Gus Sholah di Istana Kepresidenan Jakarta. Namun sebelumnya, Jokowi mengaku pernah bertemu di Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

Menurut Jokowi, Gus Sholah sering menyampaikan pesan-pesan terkait kebangsaan dan keindonesiaan.

"Intinya beliau banyak menyampaikan mengenai keislaman keindonesiaan, saya kira hal yang terkait dengan islam dan kebangsaan yang disampaikan beliau kepada saya banyak titipan kepada kita, tetapi saya kira tidak perlu saya sampaikan di sini," pungkasnya.

Berikut Biografi Singkat Gus Sholah

Nama : Ir H Salahuddin Wahid
Lahir  : Jombang, 11 September 1942

Ayah  : KH Wahid Hasjim
Ibu     : Hj. Sholehah

Pendidikan:

* Institut Teknologi Bandung (ITB)

Pengalaman Pekerjaan:

* Wakil Ketua Komnas HAM (2002-2007)
* Anggota MPR (1998-1999)
* Penulis lepas PADA berbagai media yang (1998-sekarang)
* Assosiate Director PERUSAHAAN Konsultan Properti Internasional (1995-1996)
* Direktur Utama PERUSAHAAN Konsultan Teknik (1978 – 1997)
* Direktur Utama PERUSAHAAN Kontraktor (1969-1977)

Pengalaman Organisasi:

* 1963-1964, Anggota Pengurus Senat Mahasiswa Arsitektur ITB
* 1967, Bendahara Dewan Mahasiswa ITB
* 1964-1966, Komisariat PMII ITB
* 1964-1966, Wakil Ketua PMII Cabang Bandung
* 1973-Sekarang, Anggota Ikatan Arsitek Indonesia
* 1988-Sekarang, Anggota Persatuan Insinyur Indonesia.
* 1989-1990, Ketua DPD DKI Indkindo (Ikatan Konsultan Indonesia)
* 1991-1994, Sekretaris Jenderal DPP Inkindo
* 1994-1998, Ketua DEPARTEMEN Konsultan Manajemen Kadin
* 2002-2005, Anggota Dewan Pembina YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia
* 1999-2004, Ketua PBNU
* 2000-2005, Ketua MPP ICMI
* 1995-2005, Anggota Dewan Penasehat ICMI
* 2002-2005, Ketua Umum Badan Pengurus Yayasan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
* 2000-Sekarang, Ketua Badan Pendiri Yayasan Forum Indonesia Satu.
* 1993-Sekarang, Anggota Pengurus IKPNI (Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia)
* 1985, 1999 Pendiri, Sekretaris Yayasan Wahid Hasyim
* 2006-Sekarang, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang
* 2009-Sekarang, Dewan pembinan Yayasan Hasyim Asy’ari . (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved