Kera Ekor Panjang Gunung Tidar Serbu Pemukiman Warga, Ini Dugaannya

Puluhan kera ekor panjang (Macaca fascicularis) di Gunung Tidar, Kota Magelang, turun ke permukiman warga.

Editor: Rival Almanaf
Tribun Jogja
Puluhan kera ekor panjang (Macaca fascicularis) di Gunung Tidar, Kota Magelang, turun ke permukiman warga, Jumat (17/1/2020). Kera-kera itu turun, diduga karena persediaan makanan yang menipis. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, MAGELANG - Puluhan kera ekor panjang (Macaca fascicularis) di Gunung Tidar, Kota Magelang, turun ke permukiman warga.

Kera-kera itu turun, diduga karena persediaan makanan yang menipis.

Sementara jumlah mereka terus bertambah banyak.

"Kerap terlihat kera-kera tersebut turun dan berada sampai ke Pasar Gotong Royong."

"Mereka mencari sayur sisa yang tak dijual," kata Dwi (52), salah seorang warga Rejowinangun Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang.

Persediaan makanan di Gunung Tidar diduga menipis setelah musim kemarau, pohon-pohon yang ada di atas tak berbuah, menyebabkan kera turun mencari makanan.

Pengalaman Kasnan, Buruh Tani yang Ikut Kirab Keraton Agung Sejagat, Bayar 2 Juta, Kaki Sakit

Heboh Warga Waluyorejo Temukan Busur dan Anak Panah di Pekarangan, ternyata

Kendati demikian, penyebab pasti masih belum diketahui.

Sementara itu jumlah kera ekor panjang terus mengalami peningkatan.

Berdasarkan penelitian dari gabungan peneliti Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada yang diketuai oleh Dr. drh. R. Wisnu Nurcahyo pada tahun 2018, jumlah populasi monyet ekor panjang di Gunung Tidar mencapai sebanyak 198 ekor.

Jumlah ini pun diperkirakan meningkat seiring waktu dan masa perkembangbiakan mereka.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang pun sudah memikirkan beberapa upaya untuk mengatasi masalah kera-kera di Gunung Tidar.

Rekor Buruk Jurgen Klopp Saat Liverpool Bersua Manchester United

Anak Penjual Jamu di Purwokerto Wujudkan Mimipi Jadi Dokter, Begini Kisahnya

Meski begitu, solusi yang ada belum ada yang cocok.

”Wacana pengurangan populasi kera ini sudah lama, tetapi belum ada cara yang cocok."

"Kera-kera ini perlu dikendalikan agar tidak membahayakan. Kami akan mengkaji solusi efektif mengurangi jumlah kera,” kata Kepala DLH Kota Magelang, Otros Trianto.

Dikatakannya, penanganan kera-kera ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved