Waspadai Potensi Gempa Megathrust di Laut Selatan, BPBD Kebumen Uji Coba EWS Tsunami

BPBD Kebumen hari ini melakukan uji coba dan pengecekan fungsi alat peringatan dini atau Early Warning System (EWS) bencana tsunami.

Editor: Rival Almanaf
Istimewa
Ujicoba EWS tsunami oleh BPBD Kebumen di pesisir selatan Kebumen 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen hari ini melakukan uji coba dan pengecekan fungsi alat peringatan dini atau Early Warning System (EWS) bencana tsunami di pesisir pantai selatan Kebumen.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kebumen Eko Widianto mengatakan, kegiatan ini rutin dilaksanakan sebulan sekali untuk memastikan alat masih berfungsi dengan baik.

Uji coba EWS tsunami ini dilakukan di 14 titik di 8 kecamatan pesisir selatan yang terpasang alat tersebut.

Sebelum memulai, pihaknya menyosialisasikan rencana kegiatan itu kepada masyarakat di sekitar lokasi agar tidak panik saat EWS itu dioperasikan.

Terlebih, saat ini bertepatan dengan momentun libur sekolah dan akhir tahun sehingga pantai selatan Kebumen ramai wisatawan.

"Kegiatan uji coba EWS mulai tadi pagi jam 10 di 14 lokasi,"katanya.

Menurut Eko, kegiatan rutin ini dilakukan untuk memastikan EWS masih berfungsi dengan baik.

Keberadaan EWS ini penting untuk mendeteksi tanda tsunami dan memberikan peringatan kepada masyarakat akan bahaya tsunami.

Sehingga risiko bencana, terutama jatuhnya korban jiwa bisa ditekan.

Potensi gempa megathrust yang bisa memicu tsunami di selatan pulau Jawa seperti disampaikan ahli memang perlu diwaspadai.

Di Kabupaten Kebumen, menurut Eko, terdapat 33 desa di 8 kecamatan dari Kecamatan Ayah hingga Kecamatan Mirit yang rawan terdampak tsunami.

Pihaknya terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi risiko bencana alam di sekitarnya.

Di antaranya melalui pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) di setiap desa rawan bencana di Kebumen.

Peringatan tragedi bencana tsunami Aceh yang menewaskan ratusan ribu warga 26 Desember 2004 silam, jadi pembelajaran penting bagi masyarakat yang tinggal di pesisir pantai untuk meningkatkan kesiapsiagaannya terhadap potensi bencana di sekitarnya.

"Tak henti-hentinya kami berupaya membangun kesadaran masyarakat,"katanya. (Aqy)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved